Epilog

590 36 1
                                    

"Kau pikir ini masuk akal!!, "kata Namjoon sambil menaruh bunga yang baru ia bawa dengan kesal. Ini sudah entah keberapa kali Nara menolaknya untuk menikah.

    Sejak membawa Nara kembali ke Korea enam bulan yang lalu, Nara menjanjikan akan menikah dengan Namjoon saat gadis itu sudah mendapatkan pekerjaan yang layak di Korea.

     Nara sudah bekerja selama tiga bulan meskipun bukan di taman kanak-kanak yang ia impikan, gadis itu mengajar di salah satu tempat kursus ternama tapi sekalipun gadis itu tak pernah membahas pernikahan.

  Tentu saja Namjoon meradang, kali ini mereka tengah ada di rumah Nara, pria itu datang dengan membawa bunga seperti yang disarankan Yoora. Tapi lagi-lagi Nara belum mau membicarakan tentang pernikahan. Yang lebih tak masuk akal lagi, saat Hyurim memutuskan untuk tinggal di Ansan sehingga Nara harus menempati rumahnya seorang diri, gadis itu menolak ajakan Namjoon untuk tinggal bersama. Namjoon kesal, Nara selalu mempermainkankan perasaannya.

"Aku akan memikirkannya, "kata Nara seperti biasanya.

"Kau tak kasihan padaku!!, "satu kalimat Namjoon yang dapat membahas semua hal.

     Belas kasihan yang dibicarakan Namjoon berarti banyak. Setelah mereka kembali bersama Nara menolak tidur dengannya bukannya Namjoon adalah pria yang ketagihan seks atau semacamnya tapi sejak Nara meninggalkannya, ia punya ketakutan yang berlebihan, Nara harusnya paham itu.

"Chagiya, "kata Nara lelah saat harus bertengkar dengan permasalahan yang sama. Sebenarnya ia juga tak mengerti dengan hatinya, banyak keraguan saat Namjoon terus membicarakan pernikahan.

    Melihat karir Namjoon yang semakin bersinar dan pria itu yang semakin tampan setiap harinya membuat Nara sedikit berkecil hati, ia rendah diri. Apalagi ia sudah bukan gadis perawan lagi. Nara sering melihat interaksi Namjoon dengan banyak gadis yang bisa dibilang lebih cantik darinya. Pria itu terlihat sempurna, sebagai artis, idol, bahkan pengusaha.

   Lalu bagaimana dengannya? Gosipnya memang telah menghilang karena kerja keras Namjoon. Pria itu mengambil alih banyak media untuk membantu memblokir berita buruk tentang Nara. Tapi semua tak berjalan sepenuhnya baik untuk Nara, semua orang masih mengingat gosip yang pernah beredar.

     Apalagi di lingkungan kerjanya ia sering kali dipandang sebelah mata, ia selalu dikenal sebagai kekasih Namjoon. Orang-orang berbuat baik padanya tapi membicarakannya dibelakang. Nara tak bisa menceritakan ini pada Namjoon, pria itu pasti akan marah lalu mengamuk di tempat kerjanya. Nara tak ingin keadaan kembali memburuk.

     Entah, bukannya Nara meragukan cinta Namjoon. Ia hanya belum merasa pantas untuk pria ini.

    Bukan pula karena Nara tak ingin menikah, ia ingin sekali tapi ia belum bisa. Ia sedang melamar di taman kanak-kanak tempat ia magang dulu. Meski bukan pekerjaan yang besar, Nara akan lebih merasa dihargai disana. Murid-murid menyukainya begitupun dengan para guru lain, tapi peraturan sekolah masih mempertimbangkan penerimaan Nara karena gosip-gosip yang beredar tentang Nara sebelumnya.

"Aku akan memasak untukmu!!, " Nara memilih mengalah karena tahu Namjoon yang kini memilih duduk di meja makan itu tengah kesal.

"Apa kau pikir aku hanya membutuhkan makananmu. Kenapa kau sulit sekali. Kau tak  mencintaiku lagi?, "tanya Namjoon.

"Kembalilah ke kantor, aku akan pergi ke tempat kerjaku sendiri hari ini."

    Namjoon berdiri dan menatap nyalang ke arah Nara. "Lakukan semuanya tanpa aku!! Kau kan sudah tak mencintaiku!! Aku pulang!!."

   Namjoon beranjak, dan benar-benar keluar, ia memilih pergi daripada nanti akan bertengkar dengan Nara dan akan berakhir dengan melihat kekasihnya itu menangis, seperti yang sudah-sudah.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang