Bukan menyalahkan Namjoon, Nara kali ini menangis karena ia tak puas pada dirinya sendiri. Menghindar dari Namjoon, menunda pernikahan mereka, lalu meninggalkan pria itu sendirian dengan tatapan penuh rasa bersalah. Harusnya Nara tahu dari awal ia memancing emosi Namjoon bukan hanya berhari-hari tapi berbulan-bulan.
Tak lupa mengucapkan terima kasih setelah membayar sopir taxy dan keluar tepat di gang masuk rumahnya Nara mengusap airmatanya kasar, kenapa ia cengeng sekali?
Nara sengaja tak meminta sopir taxy itu masuk ke dalam. Ia akan berjalan-jalan sebentar. Ia selalu suka menghabiskan waktu menyusuri jalan saat perasaannya sedang tak baik-baik saja. Padahal ini sudah lewat tengah malam. Tapi mungkin karena ia berada di lingkungan tempat tinggalnya Nara tak merasa takut sama sekali.
Nara mempercepat langkahnya saat melihat sosok anak kecil yang berjongkok di depan pagar rumahnya.
"Areum-a!!!, "Nara terkejut dan segera berlari menghampiri Areum yang bahkan masih memakai bajunya tadi dengan bertelanjang kaki.
"Ssaem!!."
Nara bisa melihat jelas Areum menangis ada luka di sudut bibirnya. Air mata membasahi pipi Areum yang memerah. Gadis ini sedang kacau. Nara dengan cepat melepas jaket rajut yang ia kenakan lalu memakaikannya pada Areum.
"Apa yang terjadi!!."
"Pria itu berusaha melakukannya lagi padaku, Ssaem!!, "bibir Areum bergetar, ia ketakutan.
"Ceritakan pelan-pelan Areum-a!!," Nara berusaha menenangkan anak muridnya itu, "ah tidak kita masuk dulu, Ssaem akan buatkan minuman hangat untukmu!!."
"Areum-a,,, " Suara teriakan seorang pria membuat Areum melonjak kaget, ia bersembunyi di balik tubuh Nara. Ayah tirinya menghampiri mereka, kali ini pria itu mengajak serta Guru Han.
*******
Saat Namjoon hendak menyusul Nara, Jae in muncul dan segera memutuskan menyetir mobil untuk Namjoon. Ia datang karena permintaan Jin, yang menyuruhnya mengantarkan Nara pulang. Tapi ia malah mendapati Namjoon yang keluar rumah dengan wajah panik.
"Siapa mereka Hyung?, "tanya Jae in yang sedang menyetir pada Namjoon yang duduk disebelahnya.
Jae in menjalankan mobil dengan pelan karena melihat ada tiga sosok lain selain Nara di depan rumah kekasih bosnya itu.
Namjoon membuka jendela mobil untuk melihat lebih jelas, ia mengenali salah satunya adalah teman kerja Nara tapi Namjoon belum pernah melihat yang lainnya. Nara tampak melindungi gadis kecil yang kini ia tarik dibelakang tubuhnya.
Jae in menahan tangan Namjoon yang hendak keluar, "kita tunggu dulu Hyung."
Bukan saat yang tepat saat Namjoon keluar, mereka pasti segera mengenali Namjoon, dan keadaan akan semakin buruk. Mereka seperti tengah terlibat perdebatan yang serius.
*******
"Ahhhh,,, guru menyebalkan ini lagi, "ayah Areum sepertinya sedang mabuk ia menatap remeh pada Nara yang terus menghalanginya untuk menarik Areum, "lihatlah Guru Han apakah seperti ini cara kalian, ikut campur urusan orang lain."
"Lepaskan Areum, Nara Seonsaengnim, "kata Han Yuri sebal dengan perilaku teman kerjanya ini.
Karena perbuatan Areum ayah dari anak itu menganggu tidur malamnya hari ini. Areum lari dari rumah dan bersembunyi di tempat kursus. Saat mereka menemukannya, gadis kecil itu kembali kabur,berlari menuju rumah Nara. Ini melelahkan, Yuri ingin istirahat.
"Dia butuh perlindungan Guru Han, " Nara masih mempertahankan Areum hingga ayah tiri Areum berhasil menarik gadis kecil itu yang masih menangis meminta tolong pada Nara. Areum terlihat ketakutan dan tak berhenti menangis saat ayahnya itu menariknya dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry because loving you "KNJ"
Fanfiction"Saat seseorang hadir dan merubah cara pandangmu pada dunia. Saat seseorang yang membuatmu ingin memberikan seluruh dunia untuknya. Percayalah itu bukan kesalahan tapi CINTA." Korean series, Korea-indonesia Bts -Kim namjoon -Narayana Dewanto -Jeon j...