Dating?

479 48 0
                                    

"Kau sudah pulang?, " Hyurim membukakan pintu karena mendengar keributan.

"Apa yang terjadi? Kenapa Namjoon oppa berteriak?, " Hyurim hendak melihat keluar tapi Nara menariknya masuk, ia segera mengunci pintunya. Menuju dapur dan meminum banyak air putih.

"Apa yang terjadi? Kalian bertengkar?, " Hyurim mengikuti Nara dari belakang.

"Dia baru saja ingin membunuhku!, " Nara membaringkan tubuhnya di sofa depan televisi.

"Siapa? Namjoon oppa?."

"Jangan menyebut namanya lagi, astaga pria itu benar-benar gila."

Hyurim memaksa untuk duduk di sofa membuat Nara bangun, "kau membuat kesalahan? Kalian bertengkar?."

"Dia mengemudi seperti orang mabuk, aku berteriak ketakutan, dia hampir menabrak pembatas jalan tadi, astaga nyawaku!!."

"Kau membuat kesalahan?, " Hyurim mengulang pertanyaannya, "Namjoon oppa tak mungkin memperlakukanmu seperti itu bila kau tak bersalah."

"Kang Hyurim!!, "Nara membentak Hyurim kesal, ia tak mengerti dengan gadis disampingnya ini. Sebenarnya disini ia atau Namjoon yang menjadi sahabatnya.

"Terus saja kau membelanya,"kata Nara.

"Itulah kenyataannya, kau ingat saat kalian bertengkar kemaren, dia bahkan menunggumu di luar berjam-jam dia juga selalu mengirim sopir untuk mengantarmu bekerja, dimana lagi kau mendapatkan pria sebaik itu."

     Nara memandang sahabatnya itu tak percaya, kalau saja Hyurim tahu Namjoon mengiriminya sopir karena memang Nara bekerja di tempat pria itu. Sebagai apa? Tentu saja sebagai pembantu.

"Teruslah berbicara, maka aku akan melaporkanmu pada Paman, bagaimana jadinya bila dia tau kau menggadaikan mobilmu demi seorang pria, dan tentu saja kau akan tahu kepada siapa hak waris mobilmu berakhir, tentu saja aku, kau lupa siapa anak kesayangan di keluarga Kang."

"Jangan main-main!." Hyurim memukul punggung Nara kesal, ia buru-buru ke dapur untuk mengambilkan minuman lagi untuk Nara, "ceritakan Namjoon Oppa marah karena apa."

"Dia menanyaiku tentang Jungkook Oppa."

"Kookie Oppa? Kau juga mengenalnya?."

Tidak mungkin Nara mengatakan bahwa ia baru berkunjung ke dorm Bangtan, Hyurim pasti akan membuat keributan dengan memaksa Nara memberikannya alamat.

"Kau ingat tempat aku kerja part time, dia pemilik disana."

"Benarkah?, kebetulan sekali aku sudah bekerja disana selama sebulan ini dan sama sekali belum pernah melihat Jungkook BTS. Tapi apa masalahnya?."

"Namjoon menanyaiku tentang Jungkook oppa tentu saja aku bilang dia begitu baik, kau tau Jungkook itu ramah, dia bahkan mentraktirku dipertemuan pertama kami, aku mengatakan pada tuan sok perintah itu bahwa Jungkook itu tampan dan baik tidak seenaknya seperti dia."

"Ya,,, Nara-ya!!."

Nara terkejut saat Hyurim memukul pundaknya, "tentu saja dia marah, kau memuji pria lain di depannya. Dan apa tadi kau memanggil Namjoon Oppa dengan sebutan "tuan sok perintah" Apa kau lupa dia itu kekasihmu. Kalau aku jadi dia aku akan meminta untuk berpisah lalu menurunkanmu di jalanan."

"Bagus, itu lebih baik."

"Ahh," Hyurim menghembuskan nafas pasrah,"lelah sekali bicara dengan orang bodoh sepertimu, "ia memutuskan untuk naik ke kamarnya.

"Eouma akan mengunjungi kita akhir minggu ini, "teriakan Hyurim cukup untuk membuat Nara menghentikan langkah kakinya.

"Bibi?, "Nara ingat setelah tahun baru ibu Hyurim memang belum berkunjung sama selali padahal biasanya ia berkunjung hampir setiap bulan.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang