Last Night 2

625 43 1
                                    

"Kita harus berhenti Sayang sebelum aku lepas kendali, "kata Namjoon dengan iris mata menggelap.

Nafas Nara masih memburu karena ciuman Namjoon yang tak sabaran. Ia masih duduk di meja dapur sementara kekasihnya itu mengukungnya dengan kedua lengan besarnya.

Nara menggeleng pelan, entah ia mendapat keberanian dari mana, " Miliki aku malam ini Chagi, "ia menarik kerah leher Namjoon hingga bibir mereka kembali bertemu. Nara tahu ini akan berakhir dimana tapi demi Tuhan ia ingin memiliki pria ini malam ini saja, untuk terakhir kalinya.

Ciuman Namjoon terasa lebih kasar saat ia terus melumat bibir Nara, menciumi leher gadis itu hingga membuat Nara mendesah tertahan saat Namjoon memasukkan tangannya di balik kemeja kebesaran miliknya yang dipakai gadis itu. Kulit telanjang Nara yang membuat Namjoon tak mampu berfikir. Gadis itu hanya memakai celana dalam dibagian bawah bagaimana ia bisa bertahan bila seperti ini.

Kalimat Nara semakin membuat Namjoon hilang kendali. Nara menjerit kecil saat Namjoon tanpa aba-aba melingkarkan kedua kaki Nara dan mengangkat gadis itu naik menuju kamarnya tanpa melepas ciuman mereka. Membaringkan Nara dengan lembut diranjangnya, Namjoon memperlakukan Nara seolah gadis itu adalah barang kaca yang mudah pecah.

"Benar tidak apa aku melakukan ini Chagiya? Kau tak bisa lagi menghentikanku setelah ini, "kata Namjoon ingin memastikan sesuatu.

Nara selalu membatasi skinship mereka selama ini, Namjoon tak keberatan tapi kali ini gadis itu bertingkah aneh dan Namjoon menyukainya.

Nara mengangguk. Ia bahkan membantu Namjoon melepas kaosnya. Namjoon kembali menciuminya dan Nara tak sadar bahwa kemeja Namjoon yang ia pakai telah ditanggalkan oleh pria yang kini berada di atas tubuhnya. Gerakan pelan Namjoon saat membuka branya sambil mencium bibirnya membuat Nara terbuai, ia kini hanya memakai celana dalam, berbaring dibawah Namjoon sambil terus mendesah.

"Kau indah sekali Sayang, " Namjoon mengalihkan ciumannya ke payudara Nara membuat gadis itu membusung dan berteriak menahan nikmat. Ini baru untuknya, Nara merasa jantungnya berdegup lebih kencang seolah hendak meledak.

Tangan Namjoon meremas payudaranya dengan lembut, Nara bisa mendengar pria itu menggeram beberapa kali. Namjoon merasa tubuh Nara sempurna, payudara yang pas untuk tangan besarnya. Ia pria normal dan sering membayangkan badan sexy Nara tapi saat melihatnya telanjang dibawahnya seperti ini, Namjoon merasa ini lebih indah dari yang ada dipikirannya. Tangan Namjoon sudah berhasil melepas celananya dan segera menghentak dengan kasar celana dalam Nara.

"Chagiyahhh!!, " Nara berteriak saat kepala Namjoon kini berada di antara sela pahanya, pria itu menciumi area sensitifnya lalu memainkan tangannya disana, Nara menjerit tertahan badannya melengkung menahan nikmat sementara tangannya meremas rambut Namjoon. Ini gila, Nara merasa ia sudah tak waras.

Ia sama sekali tak tahu Namjoon memiliki sisi lain seperti ini, ia terbiasa dengan pria menyebalkan yang banyak bicara, Namjoon benar-benar membuatnya melayang. Ini memalukan tapi entah karena apa Nara menyukainya.

Teriakan Nara teredam saat wajah Namjoon muncul kembali di hadapannya dan menciumnya. Wajah memerah Namjoon yang membuat Nara merinding, ia menyentuh dada bidang Namjoon mengelusnya pelan hingga membuat si pemilik mendesah tajam dibalik ciuman mereka. Namjoon yang luar biasa sexy dan membuat Nara hampir gila. Begitupun sebaliknya, Namjoon melihat Nara yang kini telanjang dibawahnya, bagian sensitifnya terus membesar tak terkendali.

Tiba-tiba wajah Nara berubah ketakutan saat merasakan bagian sensitif Namjoon yang mengacung berdiri kokoh mengenai perutnya, ia bahkan tak sadar kapan pria itu melepas pakaiannya. Nara merinding saat membayangkan benda besar itu akan menembus lubang sempitnya.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang