Setelah ciuman yang membuat Nara terus menerus menyebut dirinya bodoh itu, ia tak bisa lagi memberanikan diri untuk menemui Namjoon tapi sudah tiga hari ia tak datang, tubuhnya juga sudah merasa sehat. Kemaren Namjoon menghubunginya memintanya untuk segera kembali bekerja seolah tak pernah terjadi apapun dan itu semakin membuat Nara tertekan.
Ia membahasnya dengan Hyurim, tentu tak sedetail itu, ia hanyak menanyakan tentang ciuman tanpa status. Tentu saja si anak gaul Hyurim menganggap itu wajar, ia bahkan mengatai Nara tak normal karena Nara belum pernah berciuman di usianya yang sekarang. Nara merasa tak berguna menceritakan ini pada Hyurim, sahabatnya itu sama sekali tak mengerti perasaannya.
Tepat dihari ke empat Nara memutuskan untuk pergi ke rumah Namjoon, mengabaikan jantungnya yang berdetak lebih cepat saat taxy yang ia kendarai memasuki kawasan mansion Namjoon. Sama dengan Namjoon ia juga akan berusaha bersikap seperti biasa.
Nara belum bertemu Namjoon saat ia menemukan sebuah foto beruang berwarna coklat yang terjatuh di dekat dapur. Tertulis tanggal dan tahun, tulisan itu menunjukan bahwa ini ditulis sekitar 8 tahun yang lalu.
"Brown untuk Namjoon dan White untuk Yunju,,,
White,,, brown mencintaimu dan akan selamanya begitu. "Nara merasakan nyeri didadanya, ia harusnya mengetahui ini, Namjoon menyukai Yunju sejak lama lalu kenapa pria itu menciumnya. Nara memutuskan untuk tak memikirkan itu lagi, semua tampak jelas untuk Nara sekarang. Harusnya ia menyadari ini lebih cepat.
*********
Entah sudah berapa kali Namjoon melihat pantulan dirinya di cermin yang ada di ruang gantinya sebelum turun kebawah, Jae-in bilang Nara akan mulai bekerja hari ini. Entah kenapa ia merindukan gadis itu sejak tak bertemu Nara tiga hari ini. Ia sering marah tak jelas pada Jae-in saat asistennya itu tak berhasil membuat makanan seperti masakan Nara. Ia juga susah tidur karena memikirkan keadaan Nara, dan harus memastikan lewat Jae-in bahwa kesehatan Nara benar-benar pulih. Namjoon menyalahkan dirinya sendiri, karena ia tak bisa mengendalikan dirinya tempo hari dan mencium Nara, ia menjadi canggung dan menahan diri tak menghubungi Nara. Dan sialnya rasa bibir Nara masih tersimpan di otaknya. Dan itu mengacaukan hari-harinya tanpa gadis itu. Ia harus bersikap biasa hari ini bila tak ingin Nara menghindarinya. Ia memutuskan untuk berpura-pura tak ada apapun yang terjadi.Nara sudah menyiapkan sarapan Namjoon saat pria itu turun dan menuju meja makan. Dada Nara berdebar dan secara reflek ia mengamati Namjoon yang kini sedang mengambil minum di lemari esnya.
"Ada apa?, "tanya Namjoon yang melihat Nara terus mengamatinya, ia meminum airnya dan duduk dimeja makan, "kau terpesona padaku?."
Pria ini bersikap seolah tak ada yang terjadi, entah karena apa Nara kembali terluka karena perlakuan Namjoon. Ia bahkan tak bisa tidur semalaman karena memikirkan bagaimana harus menghadapi Namjoon setelah pria itu mengambil ciuman pertamanya tempo hari. Memang benar ciuman itu sangat berarti bagi Nara, tapi ia hampir lupa bahwa ia berhadapan dengan seorang Kim Namjoon, RM, leader dari BTS yang bisa mendapatkan ratusan bahkan ciuman sepertinya, banyak gadis mengantri untuk mendapatkannya bukan.
"Kau tak sarapan?, "tanya Namjoon saat melihat Nara tak ikut duduk.
"Aku masih kenyang, aku akan membersihkan rumah sekarang."
"Aku akan berangkat kerja setelah sarapan."
Nara hanya mengangguk dan berjalan menuju lantai atas untuk mulai bersih-bersihNamjoon jelas tahu penyebab Nara menghindarinya, tapi ia tak ingin menyulitkan gadis itu dengan membahas hal yang terjadi kemarin. Mereka memang harus membahas itu setidaknya sekali saja, tapi tidak untuk sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry because loving you "KNJ"
Fanfiction"Saat seseorang hadir dan merubah cara pandangmu pada dunia. Saat seseorang yang membuatmu ingin memberikan seluruh dunia untuknya. Percayalah itu bukan kesalahan tapi CINTA." Korean series, Korea-indonesia Bts -Kim namjoon -Narayana Dewanto -Jeon j...