Choose to give up

434 54 0
                                    

Jangan skip ya dibagian bawah bakal ada Hidden story.. POV dari second male kita... Enjoyy...

     Dengan nyaman Nara menyenderkan kepalanya pada tiang halte tempat ia duduk. Memasangkan earphone ditelinganya dan memutar musik dari ponselnya. Masih ada beberapa menit lagi saat bus datang dan akan membawanya pulang ke rumah. Nara lupa sejak kapan ia tak menikmati hari-harinya seperti ini. Sejak bertemu Namjoon, jadwal hidupnya berantakan. Ia tak bisa lagi membaca novel lawas terjemahan koleksinya. Ia lebih suka membaca dongeng menyedihkan tentang putri duyung dan menangisi kebodohannya saat masih saja memikirkan sosok Namjoon. Bukan hanya fisiknya, mental Nara juga sangat terganggu.

     Awalnya Nara menyetujui kesepakatan dengan Namjoon karena sikap buruk pria itu. Nara berfikir ia tak mungkin menyukai Namjoon. Pria impiannya bukan seperti pria itu. Ia ingin pria yang baik, lembut, melakukan hal-hal sepele dengannya. Yang dengan mudah membuat Nara tersenyum. Harusnya ia tak menyukai senyum Namjoon dari awal, harusnya Nara tak mengijinkan pria itu masuk dalam kehidupannya.

    Kenyataan bahwa ia tak bisa bercerita pada siapapun memperburuk semua. Ia tak mungkin menceritakan ini pada Hyurim, bagaimana ia bisa mengatakan bahwa ia patah hati sebelum memulai. Namjoon adalah sosok sempurna dimata Hyurim, apakah sahabatnya itu tetap akan berada di sisinya setelah apa yang terjadi.

      Setelah diantar Jae-in kemarin, Nara mengubah warna rambutnya dengan warna coklat terang, ia juga membuat poni yang  melingkari alisnya.

Mulai hari ini ia ingin berubah. Ia tahu Namjoon begitu menyukai si nenek sihir itu. Ia juga memutuskan untuk merelakan ciuman pertamanya. Ia tak ingin membiarkan pria itu menarik ulur hatinya lagi. Meminta maaf lalu kembali melukainya. Nara tak ingin lagi terlihat lemah.

    Sebuah mobil mewah berwarna hitam tepat berhenti di depan Nara. Ia menatap tak percaya saat Namjoon turun dari mobil dengan kaca mata hitam dan topinya. Jae-in memang mengatakan Namjoon kembali dari Jeju hari ini tapi ia tak menyangka pria itu akan menghampirinya. Biasanya Namjoon hanya menjemput di mini market yang sedikit jauh dari kampus itu pun selalu menunggu di dalam mobi. Pria itu keluar dengan percaya diri mengenakan topi dan kaos putih. Musim dingin memang sudah berlalu tapi baju Namjoon membuat wajah Nara memanas, tubuh tinggi Namjoon semakin membuatnya terpesona. Ia mengamati sekitar takut bila ada orang lain mengenali Namjoon. Halte sedang sepi karena jadwal bus belum datang.

"Wah, kau merubah gaya rambutmu ya," Sapa Namjoon setelah tepat berada di depan Nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, kau merubah gaya rambutmu ya," Sapa Namjoon setelah tepat berada di depan Nara. Pria itu mengacak rambut Nara yang langsung ditepis oleh gadis itu, Nara memberengut kesal.

    Nara membuka earphone nya dengan malas, "kau mau apa?."

"Memjemputmu, apalagi? ayo!,"jawab Namjoon.

"Sudah kubilang aku takkan datang lagi kerumahmu kan."

"Kalau kau hendak mengecat rambutmu dengan warna terang, suntik putih sana, kau terlihat kusam, "Namjoon menggoda Nara, tak mungkin ia mengatakan bahwa Nara semakin mempesona dengan rambut pirangnya seperti yang terlihat oleh matanya kan.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang