the Only one

340 36 0
                                    

     Di dalam taxy dalam perjalanan pulang air mata Nara terus mengalir menatap layar ponselnya yang beberapa kali berbunyi karena telepon dari Namjoon. Teringat kembali kata-kata Eunsuk di cafe tadi. Nara tak tahu harus bagaimana, kenapa semuanya terasa sulit untuknya dan Namjoon. Ponselnya kembali berbunyi, menghapus air mata yang terus mengalir Nara menormalkan suaranya agar tak membuat Namjoon khawatir.

"Chagiya, kau dimana?."

   Suara Namjoon terdengar panik, Nara bisa membayangkan wajah khawatir Namjoon.

"Wae? Kau merindukanku?."

"Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa mengabaikan teleponku?."

"Aku sedang tak melihat ponsel, aku di dalam taxy diperjalanan pulang."

"Apa aku bisa ke sana?"

"Istirahatlah."

"Besok aku akan berangkat ke Jepang!."

   Nara mengigit bibirnya agar tangisnya tak terdengar oleh Namjoon. Ia sungguh mencintai pria ini, ia tak bisa membiarkan Namjoon kehilangan banyak hal karenanya.

"Kau tau seberapa besar aku mencintaimu Chagi?."

     Namjoon tergelak, Nara tersenyum saat membayangkan lesung pipi Namjoon saat lelaki itu tersenyum.

"Dimanapun kau berada aku akan tetap mencintaimu, istirahatlah aku akan datang ke rumah sebelum kau berangkat, "kata Nara.

"Kau janji."

"Aku tutup teleponnya ya, bateraiku habis, selamat malam."

  Nara tak sanggup lagi ia mematikan panggilan Namjoon dan mematikan ponselnya.

"Kita akan kemana lagi Nona?, " Suara dari sopir taxy menyadarkan Nara, ia sudah meminta si sopir untuk mengitari Seoul sebanyak dua kali. Pikiran Nara kalut, ia tak ingin pulang tapi ia juga tak tahu harus kemana, akhirnya dengan suara lirih ia menyebutkan alamat Namjoon.

                    ******

   Turun dari taxy, Nara diantar oleh mobil pengawal untuk masuk ke halaman rumah Namjoon.

"Nona Nara!, " Kata Jae in membukakan pintu untuknya sambil tersenyum.

"Apa Namjoom di dalam?."

"Hyung ada di ruang kerjanya."

    Nara memasuki rumah Namjoon menuju ruang kerja pria itu yang ada di ujung ruangan dekat dengan studio yang biasanya digunakan Namjoon untuk berlatih koreo.

   Membuka pelan ruang kerja Namjoon, pria itu ternyata ketiduran di dekat laptopnya yang masih menyala. Namjoon sepertinya baru saja selesai menulis sebuah proposal. Nara melihat kotak makanan yang tadi ia kirim di meja sebelah Namjoon, telah kosong.

"Kau lebih tampan saat tertidur, "gumam Nara pelan ia merapikan rambut Namjoon mmbuat pria itu membuka matanya. Sejak awal Nara tahu bahwa Namjoon bukanlah pria yang mudah tertidur, sehingga membuat Nara menarik kesimpulan Namjoon memang sedang kelelahan. Pria itu juga gampang terbangun saat mendengar sesuatu biarpun saat tidur lelap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang