Love

398 41 0
                                    

        Mata Nara mengeryit heran saat melihat mobil Namjoon yang masih terparkir di depan kampusnya, di tempat yang sama. Apa pria itu serius dengan mengatakan akan menunggunya, tapi ini sudah lewat siang hari, Nara menghabiskan waktu tiga jam dengan urusannya. Ia bahkan berfikir untuk naik bis karena tak ingin menganggu kegiatan Namjoon.

     Nara mendekati mobil Namjoon dan mengetuk kaca mobil itu.

     Namjoon membuka kacanya, ia mengenakan kembali topi dan maskernya sebelum turun untuk membukakan pintu penumpang untuk Nara.

"Kau sudah selesai?."

     Wajah sumringah Namjoon saat kembali duduk di belakang kemudi saat memasuki mobil membuat Nara yang duduk disampingnya heran.

"Kau benar-benar tak beranjak dari sini?, "tanya Nara.

"Aku kan sudah bilang akan menunggumu."

"Chagiya, Wae?, " Nara khawatir ia mengelus tangan Namjoon yang kini menggenggam tangannya, "kau baik-baik saja?."

"Aku baik-baik saja! Kau ingin kita kemana sekarang?."

Belum sempat Nara menjawab tiba-tiba terdengar suara perut Namjoon.

"Kau lapar? Kau belum makan dari pagi?, "tanya Nara.

"Itu karena aku tak mau keluar mobil."

"Astaga, perutmu bisa sakit kalau seperti itu. Kau ingin makan sesuatu."

      Namjoon tersenyum menampakan lesung pipi yang selalu disukai Nara. Lihat, segala pikirannya yang menumpuk hilang seketika saat bersama Nara. Namjoon merasa ia begitu dinomer satukan oleh Nara, "memakanmu!!."

"Jangan bercanda! Kita ke rumahku saja aku akan memasak untukmu."

"Chagiya."

"Ada apa?."

"Apa kau tak pernah kelelahan? Kau harus terus memperhatikanku lalu mendahulukan semua kepentinganku. Kau bahkan memaafkanku dengan mudah."

"Kau ini bicara apa?."

"Saat kita bertengkar kemarin? Kau tahu betapa kacaunya aku bahkan aku tak bisa menata baju dengan benar di almari."

"Kau tak perlu melakukannya kan ada aku. Lagipula semua orang tahu kau akan mematahkan segera gantungan baju bila kau menyentuhnya. Jangan sentuh apapun cukup percaya padaku."

Namjoon mengangguk patuh, "aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

                  *******

"Wah kelihatannya enak!!."

   Wajah Namjoon berseri saat melihat makanan yang terhidang di meja. Butuh waktu lama Nara menyiapkan masakannya. Karena siapa? Tentu saja pria di depannya ini yang terus menempel padanya dan tak ingin lepas. Nara kesal tapi mau bagaimana lagi, Namjoon memang selalu manja bila berada di dekatnya.

   Nara memotongkan potongan ayam yang besar untuk Namjoon, "kau harus banyak makan daging. Yahh.. Kim Namjoon jangan singkirkan sayurannya!!, " Nara berteriak saat Namjoon menyingkirkan wortel dan sayur hijau.

"Aku tak menyukainya."

"Makan, atau aku tak akan memasak untukmu lagi."

      Namjoon menurut, selalu begini Nara akan mengancamnya. Tapi setau Namjoon sudah puluhan kali ia ketahuan tak makan sayur tapi gadis di depannya ini masih terus memasak untuknya.

"Sebentar lagi musim dingin akan berakhir jangan terlalu sering memasak sup yang pedas, "Kata Namjoon

   Nara tak menjawab gadis itu juga sibuk makan.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang