45. Keadaan Asing

38 8 0
                                    

Happy Reading!
-----•••-----

Rayn memandangi matahari yang perhalan menghilang dibagian barat. Entah sudah berapa kali cowok itu menghela napas kesal mengingat kejadian disekolah tadi.

Kehadiran gadis itu bukanlah sesuatu yang Ia harapan. Jika Rayn tahu kalau gadis itu yang selama ini mengirim pesan dan menelponnya, sudah pasti cowok itu akan cepat-cepat berpikir cara untuk menghindari gadis itu.

Gadis itu, Azalea Claudy Deana, setahun lebih muda dari Rayn.

Sebelum pindah ke Galaksi High School, Rayn pernah satu sekolah dengannya di Bandung, itulah mengapa gadis itu mengenalinya.
Tidak, hubungan mereka tak hanya sebatas kenalan satu sekolah, Claudy itu sepupunya, anak dari kakak tertua bunda Soya.

Rayn pertama kali mengenal Claudy saat acara keluarga tiga tahun yang lalu. Waktu itu Ia hanya sedikit mengenal keluarga besarnya, hingga cowok itu lebih memilih duduk sediri sambil mendengar percakapan mereka.

Lama Rayn diam ditempatnya, sebelum akhirnya Claudy datang dan meminta izin untuk duduk disampingnya.

Cowok itu tak lagi berkonsentrasi dengan percakapan keluarganya karena Claudy selalu mengajaknya bicara. Awalnya Rayn menanggapi dengan baik layaknya seorang sepupu, namun semakin lama cowok itu mulai merasa risih.

Claudy semakin mendekatinya, gadis itu semakin merapatkan tubuhnya pada Rayn.

Rayn hanya menanggapi dengan biasa. Cowok itu bahkan hanya berpikir mungkin seperti itu hubungan persaudaraan, namun semuanya seakan terjadi lebih dari yang dibayangkan. Claudy tak lagi hanya sekedar merapatkan tubuhnya, gadis itu kini menganggam erat tangannya kemudian satu tangannya membelai jari tangan Rayn dan turun membelai paha cowok itu.

Rayn tak tahu harus bereaksi apa, hingga akhirnya cowok itu memutuskan untuk bangkit dari duduknya kemudian beranjak keluar, membiarkan Claudy yang menatap kesal melihat kepergiannya.

Diluar Rayn menyandarkan tubuhnya di dinding. Otaknya Ia paksa berpikir keras dengan kejadian tadi.

Berlebihan, sangat berlebihan jika diukur dari hubungan mereka yang hanya sebatas sepupu, apalagi ini pertama kalinya Rayn mengenal dan bertemu Claudy.

Rayn tak tahu jelasnya seperti apa interaksi antar sepupu karena jarang Ia berkunjung ke keluarganya, namun sikap gadis itu jelas melebihi batasannya.

Lamunan Rayn seketika buyar karena gadis itu tiba-tiba berdiri didepannya. Claudy tersenyum lebar pada Rayn kemudian tanpa aba-aba segera memeluk erat cowok itu. Rayn berusaha melepas pelukannya, namun Claudy semakin mengeratkan tangannya. Gadis itu bilang kalau dia suka wangi tubuh Rayn.

Lama mereka terdiam dengan posisi itu, dengan Claudy yang semakin mengeratkan pelukannya dan Rayn berpikir keras bagaimana bisa pergi dari gadis itu. Hingga pelukan gadis itu terurai saat ponsel milik Rayn berdering.

Rayn langsung meninggalkan Claudy yang masih berdiri ditempatnya. Cowok itu menghela napas lega karena Claudy tak lagi mengikutinya.

Apa yang terjadi dengan gadis itu, Rayn pun tak tahu. Cowok itu hanya mampu berharap tak akan terjadi apa-apa kedepannya mengingat bunda Soya yang akhir-akhir ini sering mengunjungi rumah itu dan pastinya akan memintanya untuk ikut.

Namun harapan tinggalah harapan, karena Rayn harus kembali dipertemukan dengan Claudy yang adalah adik kelasnya saat kelas 11 semester pertama.Tak ada hari tanpa kehadiran Claudy dihadapannya. Gadis itu selalu mencari alasan untuk menemuinya.

Rayn selalu berusaha menghindari gadis itu, namun percuma karena gadis itu akan selalu berhasil menemuinya.

Ada yang berbeda dalam tatapan gadis itu saat bersamanya. Bukan tatapan layaknya seorang sepupu. Ada sesuatu yang lain dalam tatapan itu dan Rayn membenci itu hingga detik ini.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang