64. Berubah dan Memudar

23 7 0
                                    

Happy Reading!
------•••------

Hari-hari berat dan penuh
ketegangan itu perlahan berjalan dan tanpa diduga telah usai. Perjuangan yang terjadi beberapa minggu itu telah berakhir bersama deru napas lega yang terhembus. Entah harus senang atau sedih, karena sepenggal perjuangan itu adalah tanda akhir dari pinjakkan kaki mereka ditempat yang sempat menjadi saksi perjalan  dan perjuangan mereka selama tiga tahun.

Kini semuanya itu hanya bisa dikilas balik dalam sebuah kisah. Beberapa saat lagi mereka semua akan berada dijalan masing-masing, menuju harapan dan mimpi yang selalu didoakan.

“Lama banget nyet, bokong gue udah mau putus,” comel Vans, cowok itu tak bisa lagi duduk dengan tenang sekarang.

“Diam njing, gak sabaran banget lo jadi cowok.” Rowena mendelik tajam pada Vans.

“Cowok sialan,” umpat Sunny

“Buru-buru amat, kayak lo nanti lulus aja,” Brilly memandang enteng pada Vans membuat yang dipandang  tersenyum kecut

“Ngaca monyet, lo pikir bakalan lulus juga? Kerjaannya tiap hari cuma balapan liar.” sahut Vans

“Tapi dia masih tahu diri buat belajar, bukan kayak lo goda cewek orang sampai lupa waktu,” sarkas Reagive

“Diam atau gue potong lidah lo give,”  ancam Vans, kesabarannya perlahan terkikis karena ulah dua orang itu, ditambah lagi Rowena dan May yang tak putus mengerling tajam padanya.

“Cepatan,” desak Vans

“Sabar, dikit lagi udah bisa diakses,” ucap Queen tanpa sedikitpun mengalihkan padangannya dari layar laptop.

“Kenapa lo suruh cewek gue kayak gitu? pulang aja lo sana,” usir Reagive

Vans menggeleng tak percaya “Tega banget lo ngusir gue,”

“Gak ada yang ngajak lo kesini,” timpal Brilly

“Diam atau gue sumbat mulut lo pake ponsel,” Sunny sudah siap dengan ponselnya, namun cepat-cepat Rayn menggapai tangan gadis itu. Bukan hal yang mustahil jika Sunny akan melempar ponselnya pada Vans.

“Wow lanjutin Sun,” Brilly bertepuk tangan puas

Disinilah mereka sekarang, berkumpul dirumah Queen sambil menunggu pengumuman kelulusan secara online. Agak berbeda memang, namun begitulah peraturannya.

Sebenarnya hanya ada Sunny, Rowena dan May dirumah Queen, namun tiba-tiba muncul Reagive diikuti sahabat-sahabatnya dan ikut bergabung bersama mereka.

Vans berdecih singkat kemudian beralih menatap Sunny “ Gue gak habisa pikir, kenapa cowok dingin kayak Rayn bisa suka sama cewek kembaran gorilla.”

“Mwo? Gorilla? sini lo,” Sunny sudah bangun dari duduknya siap melayangkan satu tamparannya kemulut Vans, namun Rayn langsung mencekalnya dan membawa gadis itu kembali duduk.

“Kenapa? gak terima lo? gue pikir kembangnya MIPA 1 lembut-lembut semua, ternyata luar doang yang lembut.” Vans tersenyum remeh

“Tutup mulut lo sialan,” kali ini May yang mengumpat

“Lo pikir lo udah keren? tampang doang yang keren aslinya kayak tikus got,” ucapan Rowena sukses memuat Vans membelalak

Reagive meringis geli “Tikus got,”

“Hajar dia Na,” timpal Brilly

“Cari masalah lo sama gue?” Vans sudah siap dengan satu tinjunya

“Vans udah panas ternyata,” gumam Brilly puas

“Santai Vans, dia cewek.” Reagive berusaha menyadarkan Vans yang mulai hilang kendali.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang