Happy Reading!
-----•••-----Tiga cowok itu menyadarkan tubuh dipagar sambil memandang dua sejoli yang sedang berbicar didepan mereka. Serentak ketiganya menggeleng pasrah melihat Vans yang tiba-tiba mendapatkan cercahan pedas dari gadis berambut sepunggung itu.
Rayn juga ikut melihat kearah Vans dan Seira namun tak sedikitpun pikirannya teralih dari Claudy yang sedang berada dirumahnya sekarang.
Kediharan gadis itulah yang menjadi alasan kenapa selama beberapa hari ini Rayn jarang menghabiskan waktu dirumah dan berkeluyuran kerumah Vans, Reagive atau Brilly sampai larut malam.
Bunda Soya sempat mempertanyakan perubahan sikap Rayn, namun cowok itu hanya membisu dan sering bilang kalau ada sesuatu yang ingin Ia kerjakan di luar.
Sekarang Rayn berada dirumah Brilly bersama Vans dan Reagive tentunya. Seperti biasa latihan balap selalu ada dalam jadwal mereka dan selesai melakukan itu, keempatnya memutuskan melepas lelah dirumah Brilly yang kebetulan dekat dengan tempat latihan tadi.
Baru saja empat cowok itu hendak masuk kerumah Brilly, Vans menghentikan langkahnya dan langsung menatap penuh binar pada seorang gadis yang kebetulan lewat disana. Gadis itu juga sama kagetnya seperti Vans.
Seira, Ia baru saja pulang dari temannya yang kebetulan adalah tetangga Brilly. Hingga seperti inilah mereka berakhir sekarang, dengan Vans yang terus memaksa Seira untuk diantar pulang namun gadis itu terus menolak karena sudah terlanjur memesan taxi.
“Vans lo masuk aja kerumah Brilly, gue bisa sendiri,” pintah Seira untuk kesekian kalinya namun cowok didepannya tak kunjung beranjak dan terus saja menggeleng
“Wajah kamu pucat sayang, biar gue yang antarin aja ya,” tawar Vans juga untuk ke sekian kalinya
“Lo tuli? Gue udah pesan taxi,”
“Gak. Gue gak bisa biarin lo jalan sendirian malam-malam gini.”
“Gue gak apa-apa Vans, serius.” Seira berusaha meyakinkan.
“Kalau lo di apa-apain sama tuh supir gimana?”
Seira langsung tertawa hambar “Otak lo pengen gue sentil pake beton.”
“Gak sayang. Gue gak bisa tinggalin lo begitu aja.”
Seira mendengus kesal “Seharusya tadi gue gak ketemu sama lo,”
“Tega banget lo sama pacar sendiri. ”
“Biarin,” ucap Seira acuh
“Lo gak takut gue berpaling?” Vans menaikkan satu alisnya
“Dasar playboy cap babi,” umpat Seira kesal
Umpatan gadis itu sukses membuat Vans membungkam. Bahkan Reagive dan Brilly berusaha menahan tawanya mendengar umpatan itu
“Njir cap babi.” Reagive meringis geli
“Memang pantas buat lo Vans,” ucap Brilly
“Tega banget lo nyebut gue babi. Dengar ya sayang gue ini playboy otw insaf.”
Tawa Reagive dan Brilly langsung pecah saat itu juga. Ucapan Vans barusan seakan menggelitik perut keduanya hingga tak bisa berhenti tertawa. Menunggu kenyataan dari kesungguhan Vans untuk berubah seperti menunggu sapi bertelur, tak akan pernah terjadi.
Sementara Rayn hanya memandang geli pada Vans. Tak jauh berbeda dengan Brilly dan Reagive, Rayn juga meragukan kesungguhan cowok itu.
Vans mendelik kearah Brilly dan Reagive. Cowok itu sudah siap melempar helm ditangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
KPOPERS VS. ANIMERS [END]
Dla nastolatkówBertemu seorang cowok dingin di koridor kelas 11 merupakan hal yang tak pernah di inginkan oleh seorang Kanaya Sunny Arabella. Apalagi pertemuan mereka harus berawal dengan Sunny yang tak sengaja menampar wajah cowok dingin itu. Gelagat cowok itu b...