Happy Reading!
-----•••-----Jarak keduanya tertepis, tubuhnya Sunny benar-benar berada dalam rengkuhan Rayn sekarang. Gadis itu bahkan bisa merasakan hamparan napas hanya Rayn mengenai tengkuknya.
Mereka masih diam dalam posisi itu, seolah mencari saat yang tepat untuk menguraikan rengkuhan itu.
“Rayn? Sunny? Apa yang kalian lakukan?” suara itu membuat Rayn dan Sunny serentak menoleh. Dua remaja itu langsung membeku dalam posisi sekarang.
Bunda Soya kini sedang menandang dua remaja itu penuh tanya. Wanita itu melupakan ponselnya hingga Ia harus kembali kerumah meski telah tiba ditokoh kue beberapa jam yang lalu.
Cepat-cepat Sunny melepaskan rengkuhan Rayn. Gadis itu menatap gugup pada bunda Soya kemudian tertunduk gugup. Entah sudah keberapa kalinya Ia merasa suasana yang sama hari ini.
Rayn masih melihat bunda Soya dalam diam. Wanita itu pasti akan berpikir yang aneh-aneh tentang dia dan Sunny. Rayn sudah siap jika akan diseprot amarah bundanya.
“Kalian habis ngapain? Kenapa bisa sampai kayak gitu?” bunda Soya menatap Sunny dan Rayn bergantian.
“G-gak sengaja bunda,” Rayn nampak gugup. Cowok itu tak tahu harus menjelaskan darimana. Jelas posisi mereka tadi membuat siapapun akan salah paham.
"Iya bunda, Sunny hampir jatuh tapi ditahan sama Rayn.” tambah Sunny
“Benaran? Jangan bilang kalian-..”
“Gak.” potong Rayn
“Sunny tadinya mau pulang tapi hak sengaja nambrak meja dan hampir jatuh.” Sunny berusaha menjelaskan, semoga saja wanita itu dapat mengerti.
Bunda Soya masih memandang tajam dua remaja itu.
"Kalian gak lagi bohongin bunda kan?"
Rayn dan Sunny serentak mengangguk.
Wanita itu menarik napas sejenak “Awas saja kalau kalian mau macam-macam. Ingat kalian belum resmi.”
Sunny kembali mengangguk “Iya bunda.Gak bakalan macam-macam kok.”
“Terlebih kamu Rayn.”
Rayn terlonjak saat bunda Soya menunjuk kearahnya.
“Jangan macam-macam sama putri orang. Bunda gak akan bantu kalau kamu sampai dapat masalah.”
“Gak bakalan kok bunda.” ujar Rayn
“Janji kalian gak macam-macam.”
“Janji bunda.” ucap Sunny dan Rayn serentak
Wanita itu mengangguk puas kemudian segera meninggalkan Sunny dan Rayn, menuju kamarnya dilantai dua.
Rayn dan Sunny menarik napas lega saat bunda Soya sudah hilang didepan mereka.
“Gara-gara lo tahu gak.” ekspresi kesal seperti beberapa saat lalu kembali terlihat di wajah Rayn
“Apaan sih?”
“Gue yang nanti bakal diomelin.”
KAMU SEDANG MEMBACA
KPOPERS VS. ANIMERS [END]
Подростковая литератураBertemu seorang cowok dingin di koridor kelas 11 merupakan hal yang tak pernah di inginkan oleh seorang Kanaya Sunny Arabella. Apalagi pertemuan mereka harus berawal dengan Sunny yang tak sengaja menampar wajah cowok dingin itu. Gelagat cowok itu b...