28. Proses Melupakan

93 32 13
                                    

Happy Reading!
-----•••-----

Sunny yang tengah sibuk menekan remote TV seketika memandang kaget pada dua orang yang masuk kedalam kamarnya. Gadis itu memandang Edward dan Karel bergantian sebelum akhirnya kembali fokus dengan layar televisi didepannya.

"Udah selesai makan Sun?" tanya Edward

Sunny mengangguk "Udah bang, bunda udah dirumah?"

"Udah." jawab Edward singkat dan tanpa sepatah katapun langsung merebut remote dari tangan Sunny.

"Bang!" pekik Sunny saat Edward mematikan televisi.

"Gak boleh nonton dulu, istirahat aja."

Sunny menggeleng "Sunny bosan bang."

"Ya udah tidur aja sana, jangan nonton TV dulu."

Sunny mendengus kesal
"Justru Sunny bosan karena tidur mulu bang."

"Ya udah, halu aja kayak yang biasa lo buat."

Sunny melotot kaget, beralih melirik Karel yang tampak bingung disamping Edward. Hilang sudah harga dirinya didepan cowok itu.

"Tutup mulutmu bang-kek." umpat Sunny

"Sekiranya Tuhan mengampuni dosamu yang suka umpatin kakak sendiri."

"Jangan sok suci lo bang."

"Memang abang suci, gak kayak lo otak kotor."

Sunny hanya mampu mendengus kesal kemudian membuang tatapannya dari Edward. Bisa kembali sakit dirinya jika terus-terusan berbicara dengan kakaknya yang suci itu.

Karel terkekeh geli melihat perdebatan dua saudara itu. Cowok itu kemudian sedikit mendekat kearah Sunny.

"Mama titipin ini buat kamu Sun." Karel menyodorkan sebuah paper bag berisi buah-buahan segar

"Makasih kak." ucap Sunny senang, menerima paper bag dari Karel dan melihat isinya. Seketika gadis itu mendongak, menatap Karel penuh tanya.

"Kak Karel?" panggil Sunny kemudian

"Kenapa Sun?"

"Kakak yang waktu itu simpan buah diatas meja ya?"

Karel coba mengingat
"Gak Sun. Ini pertama kalinya mama nitip buah."

"Benaran kak? terus yang waktu itu punya siapa? waktu Sunny siuman ada paper bag isi buah sama makanan diatas meja."

"Pasti sahabat lo yang bawa waktu datang jenguk." ucap Edward yang kini sudah duduk disofa sambil memainkan ponselnya.

Sunny hanya mengangguk meski jawaban Edward belum bisa di terima olehnya. May dan Rowena bilang mereka tidak bisa mengunjunginya waktu itu karena pembatasan dari dokter. Lalu punya siapa? sudahlah, Sunny masih terlalu malas untuk berpikir keras sekarang.

Gadis itu kembali mendongak pada Karel yang masih berdiri disampingnya. Seketika sesuatu terbesit dalam benaknya. Sesuatu yang ingin Ia bicarakan dengan Karel. Sesuatu yang membuatnya tak bisa nyenyak semalaman karena memikirkan hal itu, menyusun kata-kata terbaiknya untuk disampaikan pada Karel hari ini.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang