Happy Reading!
------•••------Sunny memandang punggung kokoh yang berjalan mendahuluinya. Beberapa kali mulutnya terbuka, ingin berucap. Namun rahangnya kembali mengatup, gadis itu ragu untuk membicarakan hal itu pada Rayn.
Gadis itu tak berucap atau marah seperti biasanya meski ada beberapa adik kelas yang meneriakkan nama Rayn dari pinggir jalan. Hanya satu pikirannya sekarang, bagaimana bisa memberitahukan Rayn tentang Claudy, meski Ia tahu Rayn sudah mengetahui hal itu.
Beberapa gadis mendekati Rayn, menyodorkannya botol minum dan beberapa makanan pada cowok itu, tanpa takut pada Sunny yang sementara berdiri dibelakang.
Rayn membalikkan tubuhnya, memandang gadis yang kini bergeming sambil memainkan jari-jarinya. Sesaat cowok itu mengernyit bingung lantaran Sunny yang hanya terdiam tanpa memandangnya. Biasanya gadis itu yang akan paling duluan menghalau adik-adik kelas yang suka mencari perhatian.
"Lo kenapa?" tanya Rayn
Sunny mengerjap sesaat, kemudian mendongak. Gadis itu bimbang apakah harus memberitahukan Rayn sekarang.
Kening Rayn mengerut "Tumben diam."
"Ada yang mau gue omongin." ucap Sunny.
Rayn terdiam beberapa saat sebelum akhirnya memandang beberapa gadis dibelakangnya, yang ikut menunggu respon Rayn untuk Sunny.
Sunny mengikuti arah pandangan Rayn, menatap gadis-gadis pengganggu itu dengan malas. Sepersekian detik tatapan Sunny berubah menjadi tajam, aura permusuhan seakan menguak cepat dari wajahnya.
"Pergi." bentak Sunny
Beberapa gadis itu hanya berdecak kesal lalu segera meninggalkan Sunny dan Rayn. Masa bodoh kalau setelah itu mereka mengumpatnya habis-habisan, asalkan Ia bisa bersama Rayn, membicarakan beberapa hal yang sudah meronta di tenggorokannya.
Rayn tersenyum geli melihat tingkah Sunny, namun senyum itu langsung menghilang saat Sunny beralih menatap datar padanya.
"Senang didekati adik kelas kayak gitu?"
Rayn menggeleng "Gak."
"Kalau lo sediri tadi, pasti udah lo biarin mereka gandeng lengan lo kan?"
"Gak."
"Kalau gak ada gue lo pasti udah pulang sama salah satunya kan?"
"Gak. Sun-..."
"Diam."
Rayn langsung terdiam patuh.
Sunny berdecak kesal lalu membuang pandangannya dari Rayn. Selalu saja seperti ini semenjak Rayn diangkat menjadi kapten tim basket, tak absen setiap pulang sekolah ada gadis pecicilan yang haus perhatian dari Rayn. Tidakkah mereka sadari bagaimana perasaan Sunny? ingin rasanya gadis itu mencakar wajah mereka.
Rayn tersenyum geli. Cowok itu langsung mendekati Sunny dan menggenggam tangan gadisnya.
"Lo cemburu?"
"Gak." ucap Sunny tanpa sedikitpun menoleh pada Rayn
"Ngambek."
"Gak."
"Lo ngambek."
"Gak Rayn. Gak." tekan Sunny
"Benaran ngambek."
"Udah gue bilang gak."
"Mereka banyak tadi," ujar Rayn
"Makanya lo bingung gimana mau menghindar?" Sunny mengerling.
![](https://img.wattpad.com/cover/170154644-288-k10658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KPOPERS VS. ANIMERS [END]
Ficção AdolescenteBertemu seorang cowok dingin di koridor kelas 11 merupakan hal yang tak pernah di inginkan oleh seorang Kanaya Sunny Arabella. Apalagi pertemuan mereka harus berawal dengan Sunny yang tak sengaja menampar wajah cowok dingin itu. Gelagat cowok itu b...