Happy Reading!
-----•••-----“Woi minggir!” pekik Brilly,
jarinya yang sibuk menekan layar ponsel.“Lo yang minggir, gara-gara lo gue ketinggalan.” Vans menyenggol kasar lengan Brilly.
“Lo yang minggir monyet!”
“Lo yang minggir cebol, halangin jalan gue aja lo,”
“Minggir sekarang monyet.”
“Enak aja lo nyuruh gue.”
“Bisa diam gak?” Rayn memandang kesal Brilly dan Vans disampingnya.
Dari tadi kedua cowok itu terus mengoceh, mengomel bahkan saling mengumpat, membuat Rayn tak dapat berkonsentrasi pada ponsel ditangannya.
“Eh unta punuk tujuh, minggir gak lo,” lewat sudut matanya Brilly menatap Vans dengan kesal
“Lo yang minggir anjing.”
Rayn menggeleng pasrah. Jika tahu keadaan akan jadi seperti ini, Ia pasti tak akan mengajak dua manusia itu main game online tadi.
“YES!” pekik Vans senang.
“Akh sial.” Brilly melempar ponselnya diatas sofa. Cowok itu mengerling kesal pada Vans sebelum akhirnya menggapai kerak baju cowok itu dan menghunuskan tatapan tajam penuh permusuhan itu.
“Gara-gara lo gue kalah terus.”
“Enak aja lo bangsat.” sahut Vans tak kalah tajamnya
Rayn meletakan handphonenya diatas meja lalu mendekati Brilly dan Vans, berusaha melerai keduanya.
“Santai.” sekuat tenaga Rayn melepaskan cengkraman Brilly. Hingga akhirnya cengkraman cowok itu terlepas dari kerak baju Vans.
Brilly menarik napas kasar “Lihat aja, lo bakal gue kalahin dipermainan berikut, dengan cara licik gue.”
Vans tersenyum remeh “Siapa takut.”
“Bakal gue gorok lo kalau gue yang menang.”
“Terserah lo brengsek.”
“Diam gak?” nada Rayn sedikit meninggi membuat Brilly dan Vans bungkam seketika.
Rayn mendengus pelan kemudian kembali fokus menatap layar ponselnya. Hari ini mereka berjanji untuk berkumpul dirumahnya namun Reagive tak kunjung muncul bahkan sudah satu jam berlalu.
Rayn yakin Reagive bukan cowok pelupa seperti Vans dan Brilly, Ragive akan ingat jika mereka merencanakan untuk kumpul bersama, bahkan dia yang akan datang paling dahulu dari yang lainnya.
Namun sampai saat ini cowok itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Rayn juga sudah berulang kali mencoba menghubungi Reagive namun panggilannya tak kunjung dijawab.
“Reagive kenapa? tumben gak muncul.” Brilly juga ikut menghubungi Reagive namun nihil hasilnya
“Pasti lagi kencan sama Queen. Kalau gak lagi uwu-uwuan.” ucap Vans asal berhasil mendapat lemparan kulit kacang dari Brilly
“Reagive gak kayak lo yang bucinya tinggi kayak monas.”
“Sadar diri Vans. ” nada rendah Rayn terdengar mengolok
“Gue tahu lo semua pada iri sama gue hanya aja gak mau ngaku dan malah ngomongin gue.” ucap Vans penuh percaya diri
“Gak ada untungnya iri sama lo.” cibir Brilly
Vans hanya memandang kesal pada Brilly kemudian beralih menatap Rayn.
“Eh Rayn gimana dengan kembangnya MIPA 1, udah lo taklukan belum?”
KAMU SEDANG MEMBACA
KPOPERS VS. ANIMERS [END]
Dla nastolatkówBertemu seorang cowok dingin di koridor kelas 11 merupakan hal yang tak pernah di inginkan oleh seorang Kanaya Sunny Arabella. Apalagi pertemuan mereka harus berawal dengan Sunny yang tak sengaja menampar wajah cowok dingin itu. Gelagat cowok itu b...