59. Malam dan Pertanyaan

29 7 0
                                    

Happy Reading!
-----•••-----

Sunny memandang cowok disampingnya yang sempat hilang kabar beberapa hari ini. Tangannya sedari tadi memegang erat ujung jaket Rayn, agar cowok itu tidak menghilang seperti beberapa saat yang lalu.

Setelah dua hari merajut kesendirian tanpa kabar dari Rayn, malam ini Rayn tiba-tiba datang kerumahnya dan mengajaknya kepasar malam bersama. Sunny cemberut dan menyuruh Rayn untuk pergi namun cowok itu malah tertawa geli menanggapi gadisnya.

Dalam perjalan Sunny tak hentinya mengoceh,memuntahkan rasa kesalnya pada Rayn yang sempat sulit dihubungi. Rayn hanya menanggapinya dengan tersenyum simpul sambil sesekali meminta maaf karena banyak hal yang Ia urus waktu itu.

“Tumben malam ini ramai?” Sunny menoleh kesekelilingnya, dan benar keadaan semakin padat dengan banyak orang yang datang dengan keluarga dan kekasihnya.

“Mau makan apa lagi?” tanya Rayn

Sunny menggeleng “Gue masih kenyang makan banyak tadi didepan.”

“Ya udah.” Rayn menggapai tangan Sunny kemudian menggengamnya erat.

“Janga jauh-jauh.” titah Rayn
Sunny menangguk kemudian mendekatkan tubuhnya pada Rayn.

“Jangan dekat-dekat juga.” Rayn sedikit mendorong lengan gadis itu, membuat Sunny hanya mampu berdecak kesal.

“Katanya tadi gak boleh jauh-jauh.”

“Tapi lo terlalu dekat.”

“Kenapa memangnya?”

“Dilihat banyak orang.”

Sunny beralih menatap sekelilingnya dan benar, disampinya berdiri tiga anak kecil yang sedang berbisik sambil menatap sinis kearahnya.

Merasa tersingung dengan tatapan tiga bocah itu, Sunny sedikit mendekati mereka meninggalkan Rayn yang nampak berusaha untuk menahannya.

“Apaan? kenapa kalian lihat gue kayak gitu?” bentak Sunny sukses membuat tiga anak kecil itu terdiam.

“Jangan sok imut lo. Kenapa lo bisik-bisik gitu? lo pada ngomongin gue kan?”

“Sun jangan.” Rayn menarik pelan lengan Sunny namun gadis itu langsung menghempas tangan Rayn dan semakin mendekati tiga anak umuran sekolah dasar itu.

“Iri lo sama gue? iri lo kalau gue punya pacar? Kalau gue jadi istrinya Sehun EXO rasa iri lo pasti langsung meledak di ubun-ubun.”

Tiga anak kecil itu tak berani membantah ucapan Sunny dan hanya memandang gadis itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

“Jadi bocah jangan pada iri lo.” Sunny semakin membentak

“Sun-…” Rayn semakin bingung untuk menghentikan Sunny

“Berhenti bisik-bisik kayak gitu? ”

“HUUUAAA!” tangis satu diantara tiga anak kecil itu pecah seketika, sementara dua lainnya nampak berusaha menahan air mata.

Sunny terlonjak dengan tangisan keras anak-anak itu, gadis itu menatap Rayn yang sedang tersenyum kecut padanya.

“K-kenapa kalian nangis?”

“HUUUUUUAAAA!” tangis anak kecil itu semakin mengeras.

Rayn menelan salivanya susah payah, saat melihat seorang wanita berjalan cepat kearah tiga anak kecil itu.

“Sun ayo,” Rayn langsung menggengam tangan Sunny kemudian menarik gadis itu berlari meninggalkan tiga anak kecil itu.

Sesekali cowok itu melirik kebelakang memastikan jarak mereka sudah cukup aman untuk mereka berdua.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang