21. Kenapa Harus Dia?

108 33 8
                                    

Happy Reading!
-----•••-----

Sekali lagi Rowena menggeleng samar “Semenjak udah punya pacar, jarang sama teman sendiri ya lo.” 

“Apaan sih, gaje. Gue selalu sama kalian kok,” Sunny menarik napas sebal, ketiga sahabatnya itu tak henti meledeknya sejak keluar dari kelas bahkan hingga kini mereka sudah berada dihalaman depan sekolah menunggu jemputan masing-masing.

“Sudah-sudah, kasihan kanjeng ratu nanti ngambek.” May mengandeng tangan Sunny

“Gimana rasanya pacaran sama Karel?” Queen berdiri didepan Sunny menatap gadis itu penuh selidik

“Ya gitu.” jawab Sunny enteng

“Gitu gimana?” Rowena berlipat tangan didepan dada, ikut memandang Sunny penuh selidik

“Ya kayak biasa.” 

“Kayak biasa gimana?” May juga tak puas dengan jawaban Sunny

Sunny membuang napas kesal "Kepo banget ya kalian sama hubungan gue?”

“Kayak biasa, itu banyak Sun. Jawab yang tepat dong.” desak May

“Betul, bisa kencan, bisa makan bareng, bisa belajar bareng, bisa tidur bareng.” Rowena menaik turunkan alisnya

“Bisa itu bareng,” Queen ikut menaik turunkan alisnya

“Otak lo berdua isinya cuma itu doang.” Sunny menepuk kepala Rowena dan Queen.

Queen mendengus geli “Salah lo yang gak kasih jawaban yang jelas, kitakan jadi traveling.”

“Yang masih polos cuma diam.” Ujar May sukses mendapat satu jitakan dari Queen.

“Polos? Gak sadar lo suka ngintip ABSnya oppa,”

“Polos apaan, setiap hari makin dekat sama Brilly.” sahut Rowena

Sunny dan Queen matap May tak terima. Yang dipandang hanya mampu tersenyum polos, bukan salahnya berkata demikian.

“Dekat? jangan bilang lo,…” Sunny mengantung ucapannya

May mengangguk singkat seakan membenarkan apa yang dipikirkan Sunny dan Queen.

“Yakin? Bukannya kalian udah lama dekatnya.” tanya Rowena

May kembali mengangguk “ Udah lama, tapi gak sering.”

“Terus kenapa lo bisa suka sama dia secepat itu?” Sunny menatap lekat pada May.

“Kalian tahu? Brilly itu perhatian banget, kelihat badboy gitu tapi aslinya soft, apalagi kalau sama perempuan.”

“Benaran?” Sunny semakin penasaran

“Gue pernah sekali gak sengaja ketemu dia sama ibunya di mall. Gue ngikutin dia tanpa dia tahu. Dan seketika gue hanya mampu diam saat dia memperlakukan ibunya dengan sangat baik.” May tersenyum simpul

“Cara dia memperlakukan gue juga baik banget. Kemarin dia nyayi’in gue lagu ditaman belakang.” lanjut May membuat Sunny, Rowena dan Queen terbelalak.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang