09. Dengannya

171 48 16
                                    

Happy Reading😊
-----•••-----

“Bisa pinjam satu payungnya gak?” tanya Sunny hati-hati

Cowok itu terperanjat kemudian terdiam beberapa saat. Perlahan Ia membalikan tubuhnya menghadap kearah Sunny yang masih setia menunggu jawaban darinya.

Wajah Sunny langsung menegang saat tubuh cowok itu sempurna menghadap kearahnya.

“Rayn?”

Cowok itu masih terdiam, mengatupkan bibirnya seakan tak ada sedikitpun niat untuk menjawab pertanyaan Sunny.

Tak ada sahutan dari cowok didepannya membuat kening Sunny mengerut “Lo benaran Rayn kan?” tanya gadis itu memastikan.

“Apaan?” Sunny langsung mengenali suara itu.

Suara Rayn. Suara ketus dan dingin, dan entah mengapa suara itu selalu terdengar menjengkelkan setiap kali berbicara dengannya.

Sunny langsung berdecih kesal “Biasa aja animers alay, gue cuma memastikan.”

“Terus?”

Sunny membungkam sesaat, menimbang-nimbang rencananya untuk meminjam payung dari Rayn.

“Tadinya mau pinjam payung lo, tapi gak jadi.” ucap  Sunny acuh

“Terserah lo.” sahut Rayn singkat membuat Sunny hanya bisa tersenyum kecut.

Rayn sesekali melirik kedalam tokoh lewat pintu kaca besar disampingnya. Cowok itu seperti sedang menunggu seseorang.

Sementara Sunny kembali menyandarkan punggungnya di tembok, menatap halaman didepannya dengan diam. Wajah pias gadis itu jelas menunjukkan kalau Ia sedang kesal sekarang. Baru saja Ia merasa bahagia karena akan pulang cepat untuk membaca novelnya, namun rasa bahagia itu harus kembali Ia telan karena Rayn.

Suasana seketika hening, Rayn dan Sunny  memilih untuk diam, membiarkan bunyi tetesan hujan yang mengisi keheningan saat itu.

“Itu…” ucap Rayn dan Sunny serentak.

Rayn dan Sunny terlonjak. Keduanya saling melempar tatapan kikuk kemudian mengalihkan pandangan  pada apapun didepan mereka. Beberapa saat mereka terdiam dengan canggung sebelum akhirnya Rayn mulai berbicara.

“Lo duluan.” titah Rayn

“Lo aja.” sahut Sunny

“Ini.” Rayn menyodorkan satu payungnya pada Sunny.

“Eh?” gadis itu memandang Rayn bingung.

“Katanya mau pinjam payung.”

“I-iya tapi gak jadi.”

Rayn mengembuskan napas berat “Lo gengsi?”

“Bukan urusan lo animers sensian.”

“Cewek gengsian.” sindir Rayn

“Gak mau gue pinjam payung dari lo, yang ada lo minta balas budi nanti.”

“Gak.”

Sunny mengerling tajam “Lo pasti bakalan jadi’in gue tumbal kalau gue pinjam payung lo kan?”

“Tumbalnya para titan.”

Sunny tertawa hambar “Udah gue duga.”

“Ini. Pegal tangan gue.” desak Rayn masih dengan satu payung Ia sodorkan untuk Sunny.

KPOPERS VS. ANIMERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang