Prolog

32K 2.4K 91
                                    

Namaku Anne, Annelise lebih tepatnya. Usiaku 17 tahun. Memasuki masa remaja akhir. Masa dimana mereka yang berusia belasan tahun sibuk mencari jati diri. Lalu, bersiap untuk menghadapi masa dewasa. Mereka akan melakukan apapun yang mereka mau. Mencari teman sebanyak mungkin. Pergi ke tempat manapun yang ingin mereka tuju. Tak jarang membantah orang tua dan melakukan hal yang salah. Merokok. Narkoba. Pergaulan bebas.

Yah, lupakan saja soal itu. Karena aku sudah menemukan jati diriku. Dan, tentu saja, aku bukanlah remaja yang seperti itu. Aku adalah koala remaja yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan berdiam diri di kamar seharian penuh. Menonton ratusan episode film atau kartun. Menggeser layar hp tanpa henti. Memakan camilan sampai perutku hampir meledak. Keluar kamar ketika lapar dan ingin ke kamar mandi. Itu adalah aku.

Apa?!?! Aku bukannya pemalas. Aku hanya ya...... sedang berada dalam mode hemat energi. Remaja sepertiku membutuhkan banyak energi untuk pertumbuhan. Jadi, aku harus menghematnya sebisa mungkin. Dan, bermalas-malasan adalah cara terbaik untuk menghemat energi.

Ayahku adalah seorang tentara angkatan laut. Dia tewas dalam peristiwa uji coba kapal selam baru. Pemerintah menyediakan semua kebutuhkanku sejak ayah meninggal sampai aku menikah nanti. Makanan. Uang saku. Pakaian. Pendidikan. Semuanya sudah diatur. Itulah mengapa, aku tidak punya beban pikiran selain memikirkan film apa yang akan aku tonton besok.

Ibuku adalah seorang pramugari. Dia berangkat bahkan sebelum matahari terbit. Dan, pulang setelah bumi berevolusi satu kali. Itupun, kalau dia tidak harus kerja setahun penuh.

Aku sudah terbiasa sendirian. Tak ada teman di dunia nyata maupun dunia maya. Yah, tak apa. Anak semata wayang ini lebih suka berteman dengan hp dan makanan yang tersimpan di lemari.

Kami punya asisten rumah tangga yang mengurus semuanya. Memasak. Mencuci baju. Mencuci piring. Dan, membersihkan rumah. Semuanya sudah diatur. Satu-satunya tempat yang tak pernah dibersihkan adalah kamarku. Aku melarang bibi untuk masuk ke kamarku. Anggap saja itu adalah area terlarang. Lagipula, kalau bibi masuk. Aku yakin dia akan pingsan.

Bungkus makanan ringan berceceran disemua sudut. Piring dan gelas kotor menumpuk. Alas tempat tidur berserakan tak tentu arah. Guling dan bantal berwarna coklat. Kalian tahu, kamar ini memang nampak seperti tempat pembuangan sampah. Maka dari itu, sudah aku putuskan untuk membersihkan kamar ini sampai tidak ada satu debu pun yang tersisa. Tapi, mari lakukan itu setelah aku selesai menyelesaikan filmku. Tidak banyak. Hanya sampai season 9. Satu season ada 26 episode. Dan, 1 episode memiliki durasi 1 jam.

Baik!!! Baik!!! Akan aku kerjakan sekarang. Lagipula, aku sudah muak dengan filmnya.

Seorang gadis mati karena serangan jantung. Alasannya adalah sebab terlalu senang dengan pengumuman SBMPTN. Lalu, masuk ke dunia isekai dan menjadi satu-satunya putri kekaisaran?!?! Yang benar saja! Alasan mati apa itu. Setidaknya, bisa kan memberi alasan mati yang sedikit lebih berwibawa. Menyelamatkan keluarga, misalnya. Atau karena tertabrak mobil. Itu jelas lebih baik daripada pengumuman SBMPTN.

Lalu, pemeran utama wanitanya lemah sekali. Dia hanya bisa menangis dan menangis. Sampai, arwah ibunya datang dan menghiburnya. Setelah itu, dia jadi kuat. Yang benar saja?!?!

Anehnya, ada banyak orang yang menyukai film itu.

Kalau aku yang jadi pemeran utama wanita, aku akan jadi kuat dan tegas. Tidak akan menangis dan bisa mengendalikan kekuatanku. Aish! Lupakan saja! Aku tidak ingin menukar hidupku sebagai pengangguran hanya untuk menjadi seorang putri kekaisaran.

Dari komik isekai yang aku baca, menjadi putri kekaisaran itu bukanlah hal yang mudah. Harus belajar sejarah. Strategi perang. Tata krama. Dansa. Hah! Lebih baik aku jadi putri seorang pramugari saja. Belum lagi, jika keluarganya setengah gila. Ditambah, pemeran antagonis super licik yang menyebalkan. Aku tidak akan sanggup membayangkan akan jadi seperti apa jika aku mati dan masuk ke dunia fantasi kerajaan yang aneh.

Baiklah! Sudah cukup dengan review filmnya. Aku punya tempat pembuangan sampah yang harus dibersihkan. Kamarku itu tidak akan membersihkan dirinya sendiri. Tapi, bagus sih kalau bisa.

Aku berjalan keluar kamar. Mengambil sapu, pel, kemoceng, kantong sampah, dan lap dalam hitungan detik. Sekedar informasi, aku alergi dengan udara di luar kamarku. Itu membuatku tidak bisa bernafas dan terasa ingin mati.

Aku kembali ke kamar. Mataku menatap setiap sudut kamarku. Terlalu berantakan sampai aku tidak bisa memilih mau membersihkan bagian mana terlebih dahulu. Baiklah, mari kita mulai dengan mengambil sampah yang ada.

Aku berjalan mundur. Tangan kiriku menggenggam plastik sampah sementara tangan kananku memasukan sampah ke dalam plastik. Aku tersenyum sembari bersenandung. Membersihkan kamar adalah hal yang menyenangkan selama tidak disuruh. Untunglah, tidak ada satupun orang yang pernah menyuruhku membersihkan kamar.

Aku mengusap keningku yang berkeringat. Bibirku melengkung ke atas. Kamarku sudah bersih dari sampah. Tiga kantong plastik penuh dengan sampah tergeletak di sudut kamar.

Aku berjalan ke ambang pintu. Mengambil sapu yang aku letakkan di dekat laci meja.

BRUK!!!!

Aku terjatuh karena sebuah kulit pisang yang lupa aku bersihkan. Kepalaku menghantam lantai dengan keras. Pandangan mataku kabur. Semuanya gelap.

***

Mataku mengerjap. Kepalaku sakit sekali. Rasanya seolah aku baru saja menghantam sesuatu dengan keras. Tunggu sebentar! Tempat ini terasa aneh. Apakah aku berada di ruangan asing? Apakah ada yang menculikku?

Seingatku, aku sedang membersihkan kamar dan terpeleset kulit pisang. Lalu, kepalaku...... Ah! Rupanya dari sana rasa sakit itu berasal. Tapi, aku baik-baik saja. Aku masih hidup. Apakah ini rumah sakit? Tapi, sejak kapan rumah sakit mempunyai atap setinggi ini. Dan, ornamen tempat ini mirip dengan kerajaan.

Tunggu! Kerajaan?!?! Jangan bilang kalau..... Tangan!!! Tanganku mengecil!!! Pipiku!!! Aku memang hobi makan. Tapi, sejak kapan pipiku menjadi setembam ini?!?!

Bayi?!?! Kenapa aku jadi bayi?!?! Apa yang terjadi?!?! Apa aku mati lalu bereinkarnasi menjadi putri kekaisaran?!?! Tidak! Itu tidak mungkin. Aku tidak mau! Kembalikan aku ke kehidupan pengangguranku. Aku tidak mau jadi putri kekaisaran.

Tapi, belum tentu kan aku jadi putri kekaisaran. Bisa jadi tempat ini adalah rumah baron atau marquiss. Tapi, sejak kapan baron memiliki rumah berlapis emas? Atau, jangan-jangan aku adalah seorang tahanan? Ayah dan ibuku adalah pengkhianat kekaisaran sehingga mereka dihukum mati? Lalu, para ksatria kekaisaran mengambilku untuk dibesarkan sebagai budak?

Aku tidak mau!!! Aku ingin pulang!!!

Aku menangis kencang. Tapi, yang keluar hanyalah suara tangisan bayi kecil yang tak berdaya.

BRUAK!!!

Pintu tinggi nan lebar itu dibuka dengan keras. Tujuh kepala muncul di atasku. Wajah mereka nampak asing. Tapi, jelas aku tau siapa mereka. Mereka pasti keluarga bayi ini, kan? Dan, karena jiwaku ada di tubuh bayi ini. Artinya, 7 orang aneh ini adalah keluargaku.

"Auristele, kenapa kau menangis?" Seorang wanita berambut pirang dengan manik mata biru seperti permata menggendongku.

Auristele? Nama aneh apa itu? Bagaimana cara membacanya? Mengapa tidak Anastasia atau Zeraphina atau Rosette saja? Kenapa harus Auristele?

"Apakah Ristel lapar?" Seorang pria tampan lagi gagah mencekal tangan mungilku.

Lima anak laki-laki aneh menatapku sedih.

Apa-apaan mereka ini?!?!

Coba aku lihat. Bayi ini menangis dan ketujuh orang aneh ini langsung datang. Artinya, wanita cantik dan pria tampan ini adalah orang tua bayi ini. Lalu, 5 anak laki-laki dengan tampang mengenaskan ini adalah anak-anak mereka sekaligus kakak bayi ini. Yang berarti, raja dan ratu ini memiliki 6 anak.

Wuah, aku tidak tahu harus memuji ratu yang kuat melahirkan 6 kepala atau memuji raja yang mampu menciptakan varietas bibit unggul. Intinya, mereka rajin sekali, ya.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang