Satu bulan lagi adalah hari perayaan Bintang Emas. Sekaligus hari ulang tahunku. Semua rakyat sibuk mempersiapkan hari dimana kekaisaran akan dipenuhi dengan bintang jatuh berwarna emas. Juga, hari dimana putri satu-satunya kekaisaran ini akan genap berusia 1 tahun.
Aku dengar dari para pelayan, akan ada festival besar-besaran di alun-alun ibukota nanti.
Hiasan berbentuk bintang tergantung di seluruh sudut kekaisaran. Alun-alun ibukota dipenuhi oleh para rakyat dan pendatang. Seluruh penginapan telah dipenuhi orang-orang dari seluruh penjuru dunia. Tumpukan kembang api dipersiapkan sejak jauh hari. Berbagai pertandingan kecil yang sudah direncanakan dengan matang akan menjadi ajang bagi para bangsawan untuk memamerkan kekuatan mereka. Para rakyat membuka toko makanan dan suvenir di depan rumah mereka, mencoba mencari beberapa koin emas tambahan. Orang-orang yang ditunjuk sebagai tokoh dalam karnaval di malam puncak bintang emas terjadi menyiapkan fisik dan mental mereka sehari setelah perayaan bintang emas tahun lalu terjadi.
Seluruh kekaisaran benar-benar sangat menantikan perayaan ini. Mereka semua sibuk menghias dan memasang dekorasi. Begitu juga dengan para pelayan di istana ini. Rasanya, para lebah pekerja pun minder dengan kesibukan yang ada di kekaisaran ini.
Mereka semua sudah sibuk bahkan sejak kaisar pulang dari perang yang tak pantas disebut perang itu. Kaisar memutuskan untuk menyiapkan pesta ulang tahunku 40 hari sebelumnya. Padahal, ini adalah pesta ulang tahun. Bukan acara peringatan kematian dalam dunia lamaku.
Hadiah sudah mulai berdatangan dari segala penjuru kekaisaran. Bahkan, mungkin lebih tepat kalau menyebutnya penjuru bumi. Maklum saja, semua orang pasti ingin nampak baik di depanku. Walau aku hanyalah putri terakhir yang tak mungkin naik takhta, kedudukanku sebenarnya lebih tinggi dari Alaric yang merupakan putra mahkota.
Jika aku meminta Alaric untuk menjadikan aku dan keturunanku sebagai kaisar, aku yakin kalau dia akan langsung mengiyakannya tanpa pikir panjang.
Semua orang yang ada di kekaisaran ini juga pasti lebih menghormatiku dibandingkan para pangeran lain.
Jika kalian pikir aku senang dengan fakta ini, kalian salah. Aku sama sekali tidak senang. Yang aku inginkan adalah hidup sebagai putri tunggal kekaisaran yang kaya raya tanpa harus naik takhta atau dikelilingi orang yang bermuka dua.
Aku memang tidak tahu apapun soal kekaisaran ini. Tapi, aku tahu, setiap bangsawan yang mendekati anggota kekaisaran, selalu ada niat di baliknya. Entah itu niat baik atau niat buruk.
Di kehidupan lamaku, aku tak punya satu pun teman karena memang aku ini tidak suka bergaul. Atau mungkin lebih tepatnya, aku takut kalau orang-orang yang aku dekati merasa risih atau tidak senang dengan kehadiranku. Intinya, aku hanya takut ditolak. Karena di kehidupan lama, aku bukan siapa-siapa. Tapi, di kehidupan ini, aku akan bergaul dengan semua orang dan memiliki banyak teman. Karena aku adalah putri kekaisaran yang sangat dihormati. Jadi, tidak akan ada yang berani menolakku. Hehe......
Ini tidak termasuk ke dalam penyalahgunaan kekuasaan bukan??
Aku berjalan dengan berpegangan pada sulur rambat perak ratu. Aku sudah bisa mulai berjalan sekarang. Jadi, ratu menempatkan sulur rambat yang menjadi peganganku ketika berjalan. Sulur rambat ini tertanam dalam lantai dekat kotak bayiku. Dia bisa memanjang. Jadi, sejauh apapun aku berjalan, sulur itu akan terus memanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...