👑👑👑
Aku menatap tubuh Ian yang terbungkus selaput transparan tipis. Tanganku bergerak. Menyentuh selaput itu.
Dingin.
Rasanya begitu dingin.
Dan, entah kenapa aku bisa merasakan kehampaan dan keputus asaan. Inikah yang dirasakan Ian selama ini? Tapi, sikap dinginnya itu, aku pikir dia memang menyebalkan. Rupanya, hanya berpura-pura jadi menyebalkan.
Aku menutup kedua mataku. Kali ini, kedua tanganku menyentuh selaput tipis itu. Aku konsentrasi penuh. Cahaya putih muncul. Lantas, perlahan membungkus selaput itu. Sedikit demi sedikit selaput retak. Hingga akhirnya benar-benar menghilang.
Ian terbaring di atas permukaan __entah apa, aku juga tidak tahu. Ruangan tempat Ian terbungkus selaput tipis nampak seperti penjara tak berujung dengan seluruh ruangan berwarna putih. Aku merasa seperti sebuah debu di dalam lapangan bercat putih.
"Ascian?" Ucapku lembut.
Aku tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Apakah gorila itu sudah berhenti mengamuk? Apakah kelima kakakku bisa menyembuhkan diri mereka? Apa kaisar dan ratu ikut datang menyelamatkan kami? Bagaimana keadaan para rakyat? Aku tidak tahu. Aku juga tidak tahu, apakah dengan membangunkan Ian bisa menghentikan gorila itu mengamuk.
Aku hanya melakukan apa yang hatiku katakan. Soal hasilnya, aku tidak tahu akan jadi seperti apa.
Kedua mata Ian mengerjap. Anak laki-laki itu akhirnya bangun. Manik mata emasnya menatapku. Aku tersenyum. Ian duduk. Aku ikut duduk di sebelahnya. Kami berdua menatap hamparan ruang tanpa batas ini.
"Apa yang kau lakukan di ruangan putihku?" Tanyanya ketus.
Senyumanku menghilang. Aku balas menatapnya datar.
Apa berubah jadi 3 hewan dan menghancurkan rumah para warga membuatnya jadi makin menyebalkan? Apa dia tidak tahu kalau aku baru saja menyelamatkannya? Tunggu! Ian bilang 'ruang putihku'? Apa artinya dia tahu kalau dia baru saja berubah jadi beruang, naga dan gorila? Kalau dia tahu, lantas, mengapa tidak berusaha mengendalikan dirinya?
"Aku datang untuk menyelamatkanmu!" Kataku mantap.
"Menyelamatkanku atau menyelamatkan orang lain dariku?"
Oh, jadi kau ingin menguji kemampuan berdebatku, ya? Baik! Akan aku ladeni!
"Keduanya! Aku akan menyelamatkanmu dari menyakiti orang lain dan dirimu sendiri. Dan, aku juga akan menyelamatkan orang lain dari disakiti olehmu." Aku tersenyum, menatap Ian dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...