👑👑👑
Para pangeran menatap kami dari kejauhan. Manik mata hijau dan merah itu melayangkan tatapan tajam pada kelima temanku. Mereka semua terlihat seperti menaruh dendam pada teman-temanku. Bahkan, Bervan yang paling waras saja juga ikut memasang tampang kesal.
"Haruskah kita hancurkan, kakak?" Tanya Cedric pada Alaric.
Seperti biasa, kaisar yang baru menduduki kursi tahta selama 2 minggu itu bolos dari tugasnya. Dengan santai menyerahkan semua tugasnya pada mantan kaisar yang seharusnya sudah pensiun dari pekerjaannya.
"Tunggu sebentar! Kita harus menunggu saat yang tepat." Alaric menahan tangan Cedric yang hendak melayangkan serangan.
Cedric mengangguk. Mereka semua kembali memasang tatapan tajam pada kelima temanku. Sementara, aku dan kelima temanku sibuk membuat kuaci.
Selena menghentakkan kakinya di atas tanah. Seperti gempa berkekuatan sedang. Tanah di sekitar kami bergetar. Semua keranjang berisi bunga matahari terangkat ke atas. Melayang belasan meter di udara. Athaya tersenyum. Dia menjetikkan jarinya. Ratusan angin tornado mungil muncul dimana ada bunga matahari. Dengan cepat angin itu menyedot semua biji bunga matahari yang ada. Kelopak bunga yang tidak lagi memiliki biji di tengahnya kemudian luruh, tergeletak di atas tanah begitu saja. Selena kembali menghentakkan kakinya. Seluruh tanah kembali bergetar. Bagai hamparan karpet raksasa yang dihentakkan, tanah itu bergerak. Dengan cepat mengumpulkan kelopak bunga matahari ke satu tempat.
"Apakah bisa kita mulai sekarang, kakak?" Tanya Dimitri.
Alaric menggeleng.
"Kita harus menunggu waktu yang tepat. Jangan sampai Ristel tahu rencana kita!" Kata Cedric sembari tetap menatap kami.
Keempat pangeran lain mengangguk. Kembali mengawasi keadaan. Menunggu waktu yang tepat untuk mengacaukan.
"Anak-anak, apa yang kalian lakukan?" Tanya ratu dengan senyum manis yang menakutkan.
Kepala kelima pangeran berputar dengan kaku. Tubuh mereka bergetar.
"I-i-ibu!" Seru Alaric ketakutan.
Yah, walaupun secara silsilah, Alaric memegang jabatan tertinggi di kekaisaran. Tapi, pada faktanya dia hanyalah bawahan dari ratu. Orang yang memegang jabatan tertinggi di tempat ini adalah ratu, bukan Alaric.
Hah! Bahkan seorang kaisar saja takut pada ibunya.
"Apa yang kalian lakukan di sini? Ibu yakin kalian tidak sedang bermain petak umpet?"
Kelima pangeran bergidik ngeri ketika melihat 5 tanaman pemakan daging tumbuh di belakang ratu. Tanaman yang mirip dengan tanaman venus versi raksasa itu menjulurkan lidahnya. Sensor yang ada di dalam tubuh mereka pasti merasakan ada makanan enak nan mewah yang siap santap di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...