The Only Princess✔ [Sequel BOTP]

Princess 121

👑👑👑

Seorang gadis yang baru saja menghinaku secara tidak langsung beberapa menit lalu bersembunyi di balik meja dengan tubuh yang bergetar hebat. Aku berdecak. Angeline kan seorang pengguna spirit tanah level 5. Kenapa dia tidak menggunakan kekuatannya saja dan bukannya malah berlindung di balik meja sambil terisak begitu? Apa karena gaunnya yang mengembang seperti adonan roti itu membuatnya susah berlari?

Argh! Merepotkan saja!

Aku berlari dengan cepat menuju tempat Angeline bersembunyi. Untunglah aku selalu memakai gaun satu lapis begini. Aku jadi bisa bergerak. Tapi, karena gaunnya menjuntai hingga mata kakiku, rasanya tetap sulit bergerak dengan leluasa.

Aku menjetikkan jariku. Sebuah pisau mungil dari es muncul.

Krak!!

Aku memotong gaunku hingga di atas lutut. Tanganku melempar potongan kain itu ke sembarang arah. Kakiku menendang udara. Membuang sepatu hak tinggi yang memperlambat langkahku. Dengan begini, aku jadi bisa bergerak dengan bebas.

Aku terus berlari sembari sesekali menghindari bom asam yang dilemparkan para iblis. Hampir semua tamu undangan sudah berhasil keluar dengan selamat. Sisanya masih terjebak di neraka ini. Atau, paling buruknya sudah mati. Melihat para iblis itu tidak mengejar para tamu undangan atau menyebar ke seluruh kekaisaran. Artinya, orang yang mereka incar adalah keluarga kekaisaran. Terutama aku.

"Tolong aku!!!" Teriak Angelina sekali lagi.

Aku menggigit bibirku. Mempercepat langkahku. Sebuah bom asam dilemparkan ke arah Angeline bersembunyi. Aku menatap bom itu. Kalau menggunakan tameng es, pasti akan langsung mencair. Tameng api hanya akan memperburuk keadaan. Tameng tanah tidak cukup kuat. Tameng angin malah akan membuat cairan asam itu tersemprot ke segala arah. Tameng daun jelas bukan lawan yang sepadan bagi cairan asam kecuali jika tameng yang digunakan adalah milik ratu. Kalau begitu, aku terpaksa harus menggunakan spirit air yang bisa menyerap cairan asam. Dengan kata lain, aku harus menunjukkan kekuatan asliku di depan banyak orang.

Aku sedikit takut. Selama ini aku bisa aman karena menyembunyikan kekuatanku. Kalau aku menunjukkannya, hidupku pasti akan berubah. Akan ada banyak orang yang berusaha membunuhku. Tapi, ini bukanlah waktu yang tepat untuk takut ataupun ragu. Aku harus berani.

Sejak aku tinggal dalam semua kemewahan ini dan menjadi seorang putri kekaisaran. Artinya, aku harus siap menghadapi semua masalah. Keluargaku yang lain tengah berjuang menghadapi para iblis dan menyelamatkan tamu undangan. Jadi, aku tidak boleh hanya diam saja. Para pembunuh bayaran itu jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang aku hadapi saat ini.