👑👑👑
"Jadi, sekarang kau mau apa?" Tanya Star pada Charolais.
Keduanya tengah berada di Hol of Hiven, tempat dimana para dewa dan dewi melihat kehidupan manusia. Tempat yang berupa ruangan terbuka terbuat dari awan dengan 7 pilar mengelilinginya itu melayang di atas benda yang disebut manusia sebagai 'langit'. Di bawah Hol of Hiven, jutaan manusia tidak menyadari jika ada dewa dan dewi yang memperhatikan setiap gerak-gerik mereka tanpa luput atas tindakan apapun.
Charolais yang tengah duduk di bagian paling pinggir Hol of Hiven menoleh. Menatap calon tunangannya sekilas sebelum akhirnya kembali menatap ke bawah. Menyaksikan wanita yang ia suka bahagia dengan pria lain.
"Entahlah! Mungkin, aku akan mencari wanita lain. Kali ini, yang akan membalas cintaku!" Kata Charolais diiringi senyum manis di akhir kalimatnya. Senyum manis yang bukan menjadi pertanda jika dia juga bahagia. Tapi, senyum untuk menyembunyikan lukanya.
Star yang berdiri di dekat Charolais ikut menatap ke bawah. Menyaksikan wanita yang dicintai tunangannya bahagia dengan pria lain, "Kau juga tahu, bukan? Di dalam bintang emas itu, bukan namamu yang tertulis untuk jadi pasangannya." Kata Star dengan nada yang tegas. Tapi, wajahnya menunjukkan rasa iba.
Entah sudah berapa lama Charolais duduk di Hol Of Hiven dan menatap ke bawah. Padahal, tugasnya adalah di Mars untuk mengatur perang. Bukan mengawasi kehidupan manusia.
"Aku tahu!" Kata Charolais singkat. Pandangannya masih terfokus pada sepasang kekasih yang bermain dengan anak-anak itu.
"Kalau kau tahu, kenapa masih tetap bersikeras? Kau tidak berniat menulis ulang bintang bukan? Hah! Padahal aku yakin kalau kau tahu dengan jelas. Takdir yang tertulis di atas bintang tidak bisa diubah. Bahkan, oleh Dewa sekali pun!" Kata Star, ikut duduk di samping Charolais.
Charolais terdiam. Star benar. Takdir di atas bintang tidak bisa diubah. Apapun yang Charolais lakukan, dia tidak bisa menjadi seseorang yang tertulis di bintang untukku. Charolais tidak akan bisa menggantikannya. Charolais tahu itu dengan jelas. Jadi, kenapa dia bersikeras sekali? Bahkan, sampai melanggar peraturan dewa dan meninggalkan tunangannya.
Apa cinta yang menggerakkannya? Atau, memang dia sudah kehilangan kesadarannya?
"Kau akan menerima hukuman lagi, bukan?" Tanya Star. Matanya menatap wajah Charolais serius.
Charolais mengangguk pelan.
"Padahal, kau sudah bebas dari hukuman pertamamu sebagai kucing! Kenapa malah menambah masalah lagi?!"
Star mendengus sebal.
Charolais menatap jauh ke depan. Hamparan warna biru di luar bola yang sedikit menggembung di bagian tengahnya itu terlihat menenangkan. Kenapa jadi begitu, ya? Padahal, Charolais tidak pernah menyukainya karena terlihat monoton. Apa karena ini adalah terakhir kali Charolais melihat pemandangan ini? Kalau begitu, Charolais ingin menikmati pemandangan ini lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...