👑👑👑
Cahaya itu redup.
Aku membuka kedua mataku. Kepalaku berputar. Menatap sekitar. Taman dengan air mancur 10 tingkat. Barisan bunga berbagai spesies lengkap dari A sampai Z. Pohon dengan daun berwarna-warni. Istana besar di belakang taman. Wahana bermain di samping istana besar.
Entah kenapa, tempat ini terasa tidak asing!
Ah, ini kan taman istanaku!
Tunggu! Bukannya aku tadi masuk ke dalam portal cahaya karena mendengar sebuah suara sekaligus melihat anak laki-laki, ya? Kenapa aku malah berada di taman istanaku? Aku pikir, aku akan berada di tempat super mengagumkan dengan pemandangan indah. Memang sebaiknya aku tidak memikirkan apapun.
Kalau aku kembali ke istanaku, bagaimana dengan kelima pangeran yang tengah bertengkar dengan beruang? Ah, sekarang kan beruang itu sudah jadi naga.
Aku tidak yakin kalau para pangeran akan berhasil melawan naga itu. Kekuatan kelima kakakku itu memang sangat kuat. Tapi, tentu saja naga itu jauh lebih kuat. Sudah bertengkar dua jam saja dia masih segar bugar. Memang seperti monster, ya.
Aduh! Apa sih yang aku pikirkan? Hanya karena Ian kuat, bukan berarti dia monster. Lagipula, mana ada monster berwajah tampan seperti itu? Di samping itu, Ian kan punya perasaan layaknya manusia. Mana mungkin seorang monster bisa merasa lapar dan juga sedih.
Kalau dipikir lagi, manik mata Ian memang berubah sesuai perasaannya. Saat dia ditendang dan didorong oleh para manusia sialan itu, manik mata Ian berubah merah. Artinya, dia marah. Lalu, saat aku memuji matanya, manik mata emas itu berubah jadi merah muda. Apa artinya, ya? Apa dia senang? Atau marah. Tapi, tidak terlalu marah? Lalu, warna ungu dan merah saat kami keluar dari gang sempit itu apa artinya? Apa dia curiga dengan orang-orang yang langsung menghentikan kegiatannya? Atau, malah merasa takut.
Aish, nggak tahu, deh!
Bukan urusanku juga untuk mengetahui rahasia di balik manik mata itu. Aku punya hal yang lebih penting sekarang. Yaitu, kembali ke tempat pertarungan Ian dan kelima pangeran.
Aku pikir, anak laki-laki yang muncul di portal tadi adalah dewa yang akan membantuku. Padahal, aku sudah berharap dia memberiku kekuatan yang besar. Ternyata, dia hanya membuka portal teleportasi. Bukannya membantuku untuk jadi lebih kuat, dia malah membantuku kabur dari kenyataan yang harus aku hadapi.
Dasar anak laki-laki sialan! Awas saja kalau aku sampai menemukannya! Akan aku botaki rambut peraknya itu!
Aku berjalan menuju kandang kereta kuda yang berada jauh di belakang istana keluarga kekaisaran sebelah. Kakiku rasanya mau patah karena berjalan sejauh 3,5 km untuk sampai di kandang kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...