👑👑👑
"Maafkan saya, Tuan Putri. Saya akan segera kembali!"
Itu adalah isi dari surat yang diberikan Ian lewat Laure padaku. Hanya 2 kalimat itu saja yang tertulis di sana. Tapi, entah kenapa rasanya begitu menyesakkan.
Ian pergi. Dia benar-benar sudah pergi. Tanpa berpamitan padaku. Hanya suratnya yang datang.
Andaikan aku tahu kalau Ian akan pergi. Aku pasti akan memintanya untuk tetap tinggal. Aku akan merengek pada ayah agar tidak mengijinkan Ian pergi. Dia kan ksatria pribadiku. Walau, dia tidak pernah mengucapkan sumpah setia padaku.
Argh! Sial! Sumpah setia!
Harusnya dari dulu aku menyuruh Ian mengucapkan sumpah setia padaku. Dengan begitu, dia tidak bisa pergi begitu saja seenak hatinya. Aku juga akan memiliki raga dan jiwa Ian. Aku bisa memerintahnya untuk melakukan sesuatu. Apapun itu. Termasuk, menyuruhnya untuk membalas perasaanku. Tapi, bukankah itu terlalu egois? Perasaan kan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan.
Aku tahu kalau ada pepatah yang mengatakan kalau level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah melepaskannya. Tapi, aku tidak tahu kalau rasanya semenyakitkan ini.
Argh! Aku ingin Ian kembali! Aku merindukannya. Huhu...
Padahal, sudah 5 tahun sejak kepergian Ian. Usiaku kini sudah 17 tahun. Dan, tidak seperti gadis bangsawan lain yang sudah memiliki tunangan. Aku, masih sepenuhnya lajang. Malahan, sebenarnya aku masih terus teringat akan kenanganku bersama Ian. Apa ini yang dinamakan putus sebelum pacaran? Mengenaskan sekali!
Mungkin perasaanku akan berbeda jika Ian mengirimiku surat sebulan sekali. Tapi, jangankan surat. Kabar Ian saja tidak pernah aku dengar.
Kabar pertama dan terakhir yang aku dengar adalah Ian berada di wilayah Dominic Monster. Itu adalah sebuah wilayah yang ada di perbatasan antara bumi dan planet tempat para dewa dan dewi hidup. Sepertinya, Dewa Perang pertama sengaja membangun Dominic Monster sebagai tempat tinggal Phobos dan keturunannya. Dan, karena Dewa Mars pertama sudah mati, kekuatannya jadi melemah sehingga para monster bisa keluar masuk bumi dengan bebas.
Aku tidak tahu dengan jelas apa tujuan Ian pergi ke sana. Yang jelas, sebelum Ian pergi, ketika aku tengah makan malam bersama keluargaku setelah ratu dan kaisar kembali, Ian terlihat sedih. Dia pasti ingin mencari kedua orang tuanya. Untuk anak yang memiliki keluarga angkat di usia 3 tahun dan dijual sebagai budak di usia 5 tahun, Ian jelas ingin mengetahui alasan kenapa dia terpisah dari keluarganya.
Dan, seharusnya aku tidak boleh memarahi Ian karena dia memutuskan untuk pergi. Kalau aku jadi Ian, aku juga akan melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...