👑👑👑
Reuni keluarga ini benar-benar mengharukan. Ratu langsung melompat dari ketinggian 100 meter karena tidak sabar untuk segera memelukku. Untung saja dia sempat menumbuhkan jamur dengan bagian 'payung' yang seperti trampolin. Kaisar malah lebih parah. Langsung melompat dari ketinggian 500 meter. Hebatnya, dia tidak menggunakan kekuatan apapun dan berhasil mendarat dengan kedua kakinya. Kedua kakak terakhirku dan kakek menunggu hingga kedua kaki belakang Ian menapak tanah. Mereka bertiga meluncur dari sayap Ian yang miring hingga ujungnya menyentuh tanah. Yah, wajar, sih! Ian kan naga raksasa. Mereka jelas tidak bisa asal lompat begitu saja.
Mereka berlima langsung memelukku dengan erat. Kaisar yang dikenal dingin dan acuh itu bahkan sampai menangis begitu melihat keadaanku. Padahal, aku baik-baik saja. Hanya sedikit kotor karena terkena serpihan debu dan tanah. Kalau dilihat, keadaan ayah dan yang lain justru lebih parah. Pakaian mereka kotor karena darah mereka dan darah para iblis. Lihat saja warna merah dan hitam yang bercampur jadi satu itu. Semuanya sudah mengering karena terkena hembusan angin ketika mereka terbang kemari. Tapi, bau amis darahnya _terutama dari darah iblis_ masih tercium.
"Ristel sayang!" Teriak ratu sembari menghambur dalam pelukanku.
Aku membalas pelukan ratu yang entah kenapa saat itu terasa begitu hangat dan menyenangkan.
"Putri kesayangan ayah!" Kata kaisar kencang. Juga ikut menghambur ke dalam pelukanku.
"Adik kakak sayang!"
"Adik kecil kesayangan kakak!"
Dimitri dan di kecil, Euclid juga menghambur ke dalam pelukanku. Berada dalam pelukan keempat anggota keluargaku ini terasa begitu menenangkan. Aku merasa sangat aman dan nyaman. Rasanya seolah tidak ada yang bisa menyakitiku. Entah itu iblis ular yang mengendalikan tubuh ayah temanku atau ribuan pasukan iblis tawon yang bisa meledak kapan saja dan menghancurkan kekaisaran tempat kami tinggal. Mereka tidak akan bisa menyakitiku selama aku berada dalam pelukan hangat ini. Jangankan menyakiti, menyentuh rambutku pun rasanya tidak mungkin bisa.
Pelukan hangat ini adalah benteng terkuat di alam semesta.
T
api, kenapa kakekku tidak ikut memelukku, ya? Padahal, biasanya dia adalah orang yang selalu 'memonopoli' diriku agar hanya dikuasai oleh dirinya saja. Tumben sekali dia hanya berdiam diri dan menatap Baron Dejerlink begitu.
Tatapannya pun tidak seperti tatapan orang yang membenci. Tapi, seperti tatapan orang yang rindu akan sesuatu.
"Kakek, apa kakek tidak apa-apa?" Tanyaku di dalam pelukan keempat anggota keluargaku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...