*****
"Anda tahu apa akan yang terjadi!"
Kalimat singkat yang ada di dalam surat undangan yang aku kirim ke Baron Dejerlink itu mendarat dengan selamat di tangannya dalam waktu 1 hari. Yah, daripada surat undangan, lebih tepat menyebutnya surat ancaman. Ancamannya secara tersirat, kok. Tapi, aku yakin kalau Baron Dejerlink tahu dengan jelas apa yang aku maksud. Buktinya, dia yang tengah berada di Pulau Utara langsung kembali ke Kekaisaran Terium begitu mendapatkan surat itu. Hah! Padahal, dia selalu mengacuhkan surat undangan dengan stempel kaisar. Mungkin, karena dia tahu, keputusan kaisar mengenai keluarganya ada di tanganku. Memang sebaiknya, aku memakai kekerasan dari awal.
Baiklah, urusan undangan Baron Dejerlink sudah selesai!
Selanjutnya, hanya tinggal mengurus kado dari keluarga besarku. Kalian lihat tumpukan kotak kado dan barisan gantungan berisi pakaian itu? Itu semua adalah kado dari keluarga besarku. Dan, rasanya masih ada banyak kado yang akan datang. Padahal, ulang tahunku kan masih satu minggu lagi.
Hah! Aku kan sudah bilang pada mereka untuk tidak terlalu memanjakanku! Tapi, mereka malah selalu memanjakanku. Bahkan, lebih dari sebelumnya.
Masa iya, kaisar membangun satu istana baru untuk tempat bermainku. Alaric katanya mau memberikan takhtanya untukku. Dia ingin kekaisaran ini hancur, ya? Aku kan hanya memiliki bakat tidur dan bermalas-malasan. Bukan menjadi pemimpin! Avanka juga katanya mau memberikan takhtanya. Jadi, aku akan menjadi kaisar di Terium dan Peranto. Itu sih namanya menyiksa diri sendiri. Mengurus diri sendiri saja aku belum tentu bisa. Bagaimana mungkin malah disuruh memimpin dua kekaisaran sekaligus.
Aku menatap langit-langit kamarku yang berada sangat jauh di atas sana. Para pelayan hilir mudik dengan membawa kotak kado dan pakaian di kedua tangan mereka. Saking banyaknya hadiah yang ada, aku bahkan tidak bisa melihat apa yang ada di depanku. Semua kotak kado ini seolah menjadi tembok yang memisahkanku dengan dunia di luar kasurku.
"Hah!!!"
Aku menghembuskan nafas panjang. Entah kapan kereta kado ini akan berhenti. Kalau terus seperti ini, aku jadi harus merekrut puluhan pelayan baru untuk membantu membuka semua kado yang ada. Benar-benar merepotkan. Tapi, jujur saja, aku senang dengan semua hadiah ini. Walau, ini adalah kali ke 6 aku mendapatkan hadiah sebanyak ini.
Aku senang karena semua orang di keluarga besar ini menyukaiku. Bahkan, walau aku melakukan kesalahan pun, mereka tetap akan suka. Tapi, tetap saja! Yang berlebihan itu tidak baik.
"Tuan Putri, apa anda bosan? Saya mendengar anda menghela nafas!" Kata salah seorang pelayan.
Aku memutar kepalaku. Menatap pelayan yang berdiri di belakang tumpukan kotak kado. Hanya kepalanya saja yang nampak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...