👑👑👑
Suara tangisan seorang gadis dari gang mungil nan gelap itu masih bisa aku dengar. Bahkan, rasanya suara itu semakin terdengar kencang. Kepalaku berputar. Mataku jeli menatap sekitar. Mencari kemungkinan ada belasan batu mana perekam yang tersembunyi. Yah, aku tahu ini bukan acara prank murahan dimana seorang selebgram terkenal menaruh rekaman suara tangisan gadis di tempat yang gelap untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Lalu, jika ada orang yang masuk ke dalam jebakan itu, akan ada hantu dengan wajah menyeramkan muncul secara tiba-tiba. Di kekaisaran ini kan tidak ada yang namanya selebgram. Juga tidak ada hantu. Jadi, sudah jelas ini bukanlah prank murahan.
Tapi, jangan lupa kalau di kekaisaran ini ada yang namanya 'Alaric' dan 'Pangeran Kembar'. Mereka bertiga pasti adalah selebgram yang merencanakan prank untukku sebagai hadiah balas dendam karena memberikan ide pada kaisar untuk mengirim mereka bulan madu ke kastil neraka itu. Tapi, kalau pelakunya memang ketiga kakakku, mereka tidak akan pernah membalas perbuatanku meski aku mengirim mereka ke neraka sungguhan.
Kalau begitu, haruskah aku mencari siapa atau apa sumber tangisan ini?
Aduh! Kenapa bulu kudukku jadi merinding begini?! Ini kan bukan film horor.
Aku beranjak dari bangku. Kedua kakiku melangkah bergantian menuju gang yang gelap itu. Aku meneguk ludah. Aku tahu kalau seharusnya aku belajar dari pengalaman para aktris di film horor yang biasanya aku tonton. Rasa ingin tahu adalah penyebab semua bencana yang mereka alami. Seharusnya, aku pergi dari tempat ini dan bukannya malah mencari sumber tangisan itu.
Argh! Aku benar-benar ingin pergi dari sini! Tapi, kedua kakiku tidak mau melangkah. Apa kakiku ini punya pikirannya sendiri? Kenapa tidak mau menuruti keinginan pemiliknya?
Suara tangisan itu semakin terdengar deras seiring jarakku yang semakin dekat. Gang ini begitu sempit. Hanya bisa dilalui satu sampai dua orang dewasa. Sampah bertebaran di setiap sudut. Terkadang, bahkan ada beberapa ekor tikus yang berkeliaran.
Keringat dingin mengalir deras di wajahku. Bulu kudukku masih berdiri tegak. Detak jantungku meningkat.
"Hiks! Sa...kit....!"
Aduh! Ini sih sudah jelas suara arwah gentayangan yang mati katena dibunuh atau bunuh diri. Apa aku kembali saja? Tapi, aku benar-benar penasaran dengan suara itu. Ditambah, entah kenapa aku merasa tidak asing dengan suara gadis yang menangis itu.
Aku menjetikkan jariku. Sebuah kobaran api mungil muncul di atas telapak tanganku. Aku menatap sekitar. Mengambil dahan kayu mungil. Aku merobek bagian bawah gaunku. Lantas, melilitkan kain itu di atas dahan kayu. Kobaran api itu lantas berpindah ke gulungan kain. Obor versi Ristel sudah jadi. Dengan begini aku bisa melihat dengan lebih baik dan tidak perlu menunjukkan kekuatan spiritku yang lain juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...