👑👑👑
Semua manik mata hitam dan hijau itu kini tertuju pada Ian yang berdiri di belakangku. Dan, yang bisa aku lakukan hanyalah tersenyum. Aku melirik Ian. Manik mata emasnya berubah jadi ungu dan sedikit biru. Apa dia merasa cemas dan sedih? Tapi, sedih karena apa? Apa karena keluargaku menatapnya seolah ia adalah penjahat yang mencuri takhta kaisar? Kelihatannya, tidak. Karena, Ian adalah anak yang dingin dan acuh. Kalau begitu, apa karena warna taman ini? Dalam sudut pandangku, taman biru ini adalah taman yang indah dan menyenangkan. Sementara, bagi Ian, biru berarti sedih. Bisa saja warna taman ini mengingatkannya akan kenangan pahit dalam hidupnya.
Apa berada di taman ini adalah sebuah kesalahan? Apa sebaiknya kami pindah ke taman lain? Tapi, mana mungkin aku pindah ke taman yang dibangun keluargaku hanya karena warna biru membuat seorang anak laki-laki merasa sedih? Aku memang orang yang membawa Ian ke kekaisaran dan harus bertanggung jawab atas hidupnya. Tapi, tetap saja, pindah taman.... itu agak berlebihan.
Mungkin, daripada memikirkan akan pindah ke taman mana, sebaiknya aku memikirkan cara agar kelima kakak dan ayahku mau menerima kehadiran Ian. Keenam laki-laki itu masih saja tidak suka kalau aku dekat dengan pria selain mereka. Jangankan pria, dekat dengan wanita saja tidak boleh! Padahal, ratu terlihat santai dan senang karena akhirnya aku punya teman.
Pertemuanku dengan Ellea beberapa hari lalu gagal karena tiba-tiba ada anak laki-laki yang berubah jadi naga dan menghancurkan ratusan rumah penduduk. Jadi, sudah dapat dipastikan kalau aku gagal mendapatkan teman. Dan, ketika aku sudah mendapatkan satu, mereka malah menatapnya dengan tajam seolah akan membunuhnya jika terlalu dekat denganku.
Argh! Mereka ingin aku hidup sendiri dan melajang seumur hidup, ya?!
Aku dulu selalu suka membaca cerita dimana seorang putri sangat disayang dan dimanja oleh keluarganya. Tapi, sekarang tidak lagi! Kenyataan memang tidak seindah cerita fiksi.
"Ayah! Kakak! Ian akan jadi ksatria pribadi Ristel mulai hari ini. Hehe..." kataku sembari tersenyum lebar. Menunjukkan barisan gigiku yang rapi.
"APA?!?!" Seru kelima pangeran kompak sekaligus lantang.
Astaga! Mereka bisa membuat seseorang jadi tuli kalau berteriak sekencang itu.
"Ristel kan butuh teman sekaligus orang yang bisa menjaga Ristel. Karena para kakak sibuk. Jadi, Ristel meminta tolong saja pada Ian!"
"Kakak akan melepas gelar sebagai putra mahkota dan bermain dengan Ristel selamanya!"
"Kakak juga melepas gelar sebagai pangeran kedua kekaisaran!"
"Kak Cedric juga sama!"
"Kakak juga kau main dengan Ristel saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Princess✔ [Sequel BOTP]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang. Dan, ketika aku bangun, 7 orang aneh melihat ke arahku. Kalian siapa?!?! Aku dimana?!?! Bayi!!! A...