Bab 103

1.1K 127 7
                                    

‼️WARNING MATURE CONTENT‼️
(To those reader who feel uncomfortable reading a BxB intimate scenes please just skip that part na~)

Mael berbohong kepada kakeknya dan pergi ke rumah sakit untuk memberikan lima ratus ribu baht kepada ibunya. Dia sebenarnya meminjam uang dari Vin karena jika dia menarik dari rekeningnya, keluarganya akan tahu dan dia tidak ingin dimarahi oleh mereka. Ibunya berjanji kepadanya bahwa ini akan menjadi yang terakhir kalinya dia akan meminta uang darinya.

Stella: "Terima kasih banyak nak! Ibu sangat senang sekarang! Kemari dan biarkan aku memelukmu"

Mael menurut dan memeluk ibunya kembali dengan gembira dan berkata "Bu, aku tidak bisa memberimu lebih dari ini oke? Kakek, ayah dan P Mew, mereka semua memantau rekening bank dan pengeluaranku"

Stella bertindak seolah-olah dia tidak mengharapkannya dan menjawab, "Mengapa nak? Kamu sudah dewasa dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi. Mengapa kamu tidak bisa menghabiskan uang hasil jerih payahmu?"

Mael: "Mereka tidak peduli bagaimana aku menghabiskan uang ku ibu, selama aku tidak menghabiskannya untuk mu"

Stella terkejut dengan keterusterangan Mael. Dia kemudian menyesuaikan ekspresinya dan berkata, "Mereka sangat membenciku?" Mael menatap matanya dan menjawab, "Kamu berbohong kepada mereka dan kemudian mencoba membunuh ibu P Mew, itu akan menjadi mira-" Stella memotongnya dan berkata, "Apa kamu di sini untuk mengingatkanku tentang masa lalu Mael?! Bisakah seseorang tidak melakukan kesalahan? Aku putus asa saat itu Mael!"

Setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu Mael kini meragukan semua cerita yang keluar dari mulut ibunya. Dia juga ingin bertanya apakah dia benar-benar akan menggunakan uang itu untuk membeli barang-barang yang dia katakan akan tetapi dia tidak ingin menyakitinya jadi dia hanya berpikir "Tidak masalah itu hanya sejumlah kecil uang, dia ibuku. dan dia sakit. Aku akan memberinya hal-hal yang aku tahu dia suka untuk membuatnya bahagia"

Stella dengan kesal bertanya, "Apa kamu bahkan mendengarkanku Mael ?!" Mael kaget dan menjawab "Hah?" Stella menghela nafas, dia mengangkat tangannya dan mengusap rambutnya dengan jari-jarinya dan berkata, "Ada apa nak? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Kamu selalu bisa memberi tahu ibu" Mael meraih tangannya dan meletakkannya di pipi kanannya dan berkata "Bu ~ aku ingin kau selalu jujur ​​padaku. Kau bisa menceritakan apapun padaku dan aku akan mendengarkan masalahmu, tapi jangan... jangan berbohong padaku ok?" Bibir Stella berkedut lalu dia tersenyum manis padanya dan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Tentu saja nak"

---------
Mew berbaring di tempat tidur, beristirahat dan menunggu sakit kepalanya mereda. Gulf yang masih merasa bersalah menawarkan untuk memijat kepalanya tapi dia menolak karena dia tahu bahwa Gulf juga lelah dengan semua penembakan yang dia lakukan hari itu.

Gulf: "Tapi ini salahku Mew"
Mew: "Jika kamu merasa bersalah setiap kali kamu membalas dendam padaku, lalu apa gunanya menghukumku sayang?"
Gulf: "Kamu!"
Mew menariknya ke bawah dan berkata, "Berbaringlah di sampingku agar kita berdua bisa beristirahat"
Gulf: "....."

Ketika Gulf terdiam, Mew tiba-tiba memikirkan cara nakal untuk meredakan kekhawatiran Gulf. Dia menyeringai dan membelai pipi kiri Gulf dan berkata "Jika kamu ingin aku merasa baik" ibu jarinya lalu pergi ke bibir bawah Gulf dan sambil menggosoknya dia dengan menggoda melanjutkan, "Kamu tahu apa yang harus dilakukan kan?" Gulf tergoda tapi dia menolak.

Dia memalingkan kepalanya dari tangan Mew yang berdosa dan menjawab "Kita sudah putus Mew" lalu dia mencoba menjauhkan diri tetapi pinggulnya ditangkap oleh tangan kiri Mew sementara tangannya yang lain menyentuh penis Gulf dan berkata, "Mulutmu mengatakan tidak tapi bagian ini berkata sebaliknya sayang"

What Change You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang