Na jaemin sudah berkutik dengan beberapa berkas sejak tadi pagi. Hingga ia tak sadar jam sudah menunjukkan waktunya makan siang. Dia tak menghiraukan apapun saat bekerja. Terkadang mark harus menyeretnya keluar untuk sekedar makan.
Ceklekk...
"Sayang, kenapa tak menjawab telfonku" ucap wanita cantik yang nyelonong masuk ke ruangan direktur.
Gadis itu langsung duduk dipangkuan jaemin yang masih sibuk dengan beberapa kertas yang harus ia koreksi.
"Kau tak lihat aku sedang sibuk, huh?"
"Apa pekerjaan lebih penting dari pada aku?"
"Hmmmm jika aku tak bekerja, aku tak bisa memberimu uang." Balas jaemin yang masih berkutik dengan kertas.
"Kenapa kesini? Apa pemotretan nya sudah selesai?"
"Aku ingin makan siang bersamamu. Aku bahkan baru saja sampai dari bandara langsung menuju ke kantormu. Ayo makan siang bersama". Ajak wanita cantik tersebut.
Jaemin pun langsung menatap kedua manik wanita itu. "Mianhe hina~ya siang ini aku ada jadwal makan siang bersama klien". Ucap jaemin berbohong kemudian mencium lembut pipi kanan hina.
"Lain kali kita akan makan bersama".
Hina yang sedikit kecewa karena jaemin menolaknya. Ia memeluk pria tampan tersebut meletakkan kepala di dada bidang sang kekasih. Dan hal tersebut mendapat balasan dari na jaemin.
"Baiklah"
"Jika tak ada pekerjaan, pulang lah"
"Apa nanti malam kau akan datang?"
"Aku tidak tahu"
Saat mereka sedang bermesraan dengan hina di pangkuan jaemin. Seorang gadis cantik tiba-tiba nyelonong datang dengan wajah ceria niatnya untuk membuat kejutan. Tapi dia sendiri yang terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Yakkk!!! Bisa kah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk". Ucap hina kasar kepada gadis itu.
"Hina! Jaga ucapanmu". Marah jaemin karena sudah berani membentak haechan, adik jaemin yang baru saja tiba.
Hina belum pernah bertemu dengan haechan, ia hanya tahu bahwa haechan tinggal di amerika dan belum pernah kembali.
Haechan yang suka jail dengan perempuan mainan oppa nya pun sering menggoda mereka. Bahkan jika ia tak setuju jaemin akan dengan senang hati menendang keluar perempuan itu.
"Hiks oppa hiks siapa dia hiks?" Ucap haechan berakting menangis karena sudah menerima perlakuan kasar.
Jaemin langsung berdiri menghampiri sang adik dan memeluknya. Hal tersebut membuat hina semakin sebal dengan haechan.
"Hina minta maaf lah padanya". Ucap jaemin tegas.
"Tapi jaem....."
"Aku bilang minta maaf!!!". Bentak jaemin.
Hina yang melihat jaemin sudah mode marah pun harus mengikuti perintahnya. Ia mendekati haechan dengan wajah yang sebal dan minta maaf padanya. Kemudian langsung pergi karena sakit hati dibentak jaemin.
"Mau sampai kapan kau mengeluarkan air mata buaya mu itu, adik ku". Ucap jaemin memeluk haechan karena sangat rindu.
"Harusnya oppa tadi menyuruhnya berlutut padaku." Balas haechan memeluk jaemin.
"Apa kau baru saja tiba?"
"Ya dan oppa sudah menodai mata suci ku ini." Balas haechan mengusap kedua mata indahnya. Jaemin yang sudah hafal dengan kebiasaan haechan pun hanya mengelus lembut rambut sang adik.
Saat mereka sedang asyik berbincang-bincang pintu ruangan jaemin pun terbuka. Siapa lagi kalau bukan mark lee. Ingatkan jaemin bahwa mereka akan makan siang bersama jeno.
Saat melihat wanita cantik di ruangan jaemin, mark langsung datang memeluk erat wanita tersebut. "Pudu, i miss you so much". Ucap mark kepada haechan.
"Me too babe" balas haechan tak kalah erat. Jaemin yang melihat sang adik bermesraan di ruangannya pun hanya bisa pasrah. Ia tak mungkin memarahi haechan, sejujurnya haechan lebih seram dari pada jaemin jika marah. Dan ia akan susah untuk dibujuk bahkan mark sekalipun. Ia hanya akan luluh dengan sang ayah.
"Yakkk! Mau sampai kapan kalian mengabaikanku, huh?" Ucap jaemin yang sudah tak tahan melihat ke uwuan mereka.
Mark yang tak enak kepada jaemin pun melepas pelukannya.
"Ishh oppa mengganggu saja."
"Pudu, ayo ikut kami makan siang bersama jeno juga."
"Kau yakin mengajaknya?" Sela jaemin.
Mark yang paham dengan pertanyaan jaemin pun hanya bisa mengangguk.
"Pudu, kau harus berjanji padaku. Jangan ribut dengan jeno saat makan siang nanti, arraseo". Ucap mark dengan menatap kedua manik haechan.
Haechan pun hanya tersenyum jail. "Hmmm tidak janji."
"Kajja, kita temui manusia otot itu. Aku juga sudah lama tak melihatnya."
Mark dan jaemin pun hanya bisa pasrah dengan jawaban haechan yang terdengar jail. Haechan dan jeno sejak kecil sudah sering bertengkar bahkan hanya dengan hal sepele. Jika mereka berdua disatukan bisa dipastikan bahwa makan siang mereka tidak akan damai.
Mereka bertiga pergi mengendarai mobil milik jaemin menuju tempat jeno bekerja. Untuk sampai kesana membutuhkan waktu 30 menit dengan kecepatan mobil rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...