Mencoba

392 59 5
                                    

Sudah beberapa minggu renjun dan guanlin semakin dekat. Bahkan sesekali mereka berkencan ke tempat rekreasi. Meski guanlin sudah menyatakan perasaan nya, renjun sampai saat ini pun masih belum memberikan jawabannya. Bohong jika renjun sudah melupakan jeno. Sampai detik ini pun, hatinya masih berdetak kencang hanya untuk jeno.

Tapi mengingat kejadian itu membuat renjun masih sulit memaafkan jeno maupun keluarga nya.

"Maaf" ucapnya

"Tidak apa-apa, aku akan menunggu mu sampai kapan pun".

"Guan, lebih baik berhenti menyukai ku. Aku tak yakin dengan perasaan ku. Aku takut justru akan melukaimu".

"Ren, aku menyukaimu dengan tulus. Aku yakin ini semua tak mudah untuk mu. Aku akan memberimu waktu seberapapun lamanya. Jadi jangan terbebani dengan pernyataanku. Mengerti!".

Renjun memeluk guanlin, pria yang salama ini berada disisinya sejak membangun kafe baru itu. Memang sangat baik dan pengertian. Meski mereka belum cukup lama mengenal satu sama lain, hubungan mereka terbilang sangat dekat.

Sejujurnya renjun terkadang tersentuh atas sikap guanlin terhadapnya. Dirinya juga ingin membuka hati untuk pria tinggi itu. Namun seberapa keras renjun mencoba, hatinya tetap memilih jeno.

"Masuklah, yangyang pasti sudah menunggu mu".

Renjun mengangguk, "Hati-hati dijalan"

Guanlin meninggalkan renjun setelah memastikan wanita itu masuk ke apartemen nya.

"Bagaimana kencan nya?"

Tanya yangyang yang sangat antusias. Pasalnya sebelum menyatakan perasaannya, guanlin lebih dulu meminta pendapat yangyang. Dan yangyang juga mendukung hubungan mereka.

"Kami menonton film, makan, dan hanya jalan-jalan sebentar."

"Lalu, apa kau sudah menerima nya?"

Renjun hanya terdiam, dia tak bisa menjawab pertanyaan sepupu nya. Yangyang sendiri tak enak hati menanyakan hal tersebut. Yangyang tahu, hati renjun masih untuk jeno.

"Tak apa, aku tahu kau masih butuh waktu. Dia pasti akan mengerti".

"Apa aku harus menerimanya?"

"Apa kau mencintainya?"

"Belum"

"Dengar, jangan terbebani perasaan nya. Jika kau belum menyukainya, jangan memberinya harapan. Lebih baik kau turuti saja hatimu. Apapun keputusanmu aku akan mendukungmu. Dan aku sangat yakin, meski kau menolaknya. Guanlin pasti akan tetap disisimu."

"Justru karena hal itu, aku tak ingin menyakitinya dan membuatnya menunggu terlalu lama. Dia pria yang baik."

"Ikuti kata hatimu, jangan terburu-buru. Dia pasti mau menunggu mu".

"Lebih baik kita tidur, ini sudah malam". Lanjut yangyang.

Mereka akhirnya terlelap setelah renjun selesai membersihkan dirinya.

Ketika renjun dan yangyang sedang menata kembali kehidupan mereka. Lain halnya dengan keluarga Lee dan juga keluarga Na.

Sejak kejadian itu, jeno memutuskan keluar dari mension mewah keluarga Lee. Meski jaehyun dan mark mencoba menahannya, namun keinginan jeno semakin besar. Bahkan jeno yang mendapat predikat anak baik pun tak mau bertegur sapa dengan ibunya.

Taeyong dilanda rasa bersalah yang sangat besar. Semenjak mengetahui semua keberenarannya. Taeyong tak bisa berbuat apapun. Hubungan percintaan anak-anak mereka hancur. Bahkan jeno meninggalkannya.

Sedangkan dirumah besar milik keluarga Na, jaemin masih mengurung diri.

Perusahaan milik keluarga itu hampir saja bangkrut karena jaemin yang beberapa kali masuk rumah sakit hingga dirinya mengurung diri tak ingin bertemu siapapun. Untung saja, sang kepala keluarga Na itu kembali. Hingga dia menggantikan putranya di perusahaan membuat perusahaan miliknya kembali stabil.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang