Hari ini kedua orang tua yangyang akan kembali ke jerman. Doyoung dan taeil tak bisa berlama-lama tinggal di korea. Mereka sudah meninggalkan pekerjaan terlalu lama. Mengenai pekerjaan yangyang, kedua orang tuanya sudah mengetahuinya. Doyoung sangat marah mendengar semua cerita renjun. Bahkan beberapa kali doyoung menyuruh putrinya kembali saja ke jerman dan hidup mewah disana.Bukan yangyang namanya jika tidak menolak. Doyoung dan yangyang bahkan beberapa kali berdebat tentang hal itu. Taeil tak bisa berbuat banyak, satu sisi dia sangat khawatir pada putrinya. Tapi disatu sisi, dia juga tak ingin mengekang kebebasan putrinya.
Taeil bersama renjun hanya bisa menjadi penengah diantara mereka.
Alhasil, doyoung akhirnya mengalah. Dia membiarkan putrinya tetap tinggal di korea. Dengan syarat, dia harus bekerja dan tak menyusahkan renjun. Sebenarnya itu hanya alibi doyoung semata. Dia hanya tak ingin putrinya terluka, doyoung hanya ingin hidup yangyang bahagia disini.
Selain itu, doyoung juga tak ingin meninggalkan renjun seorang diri. Keluarga besar kim sangat menakutkan. Dan sejak dulu renjun tak pernah akrab dengan mereka. Terutama nenek mereka, nyonya besar kim.
"Appa tae, eomma doyie, hati-hati. Kabari kami jika kalian sudah sampai". Ucap renjun bergantian memeluk doyoung dan taeil.
Renjun dan yangyang mengantar mereka ke bandara. Setelah mengetahui masalah anaknya doyoung selalu menempel ketat pada yangyang. Dia juga membantu yangyang di restaurant milik renjun.
"Nyonya dan Tuan Liu, jangan lupa mengirim uang pada putri mu jika sudah sampai".
Ucap yangyang menggoda kedua orang tuanya. Seketika langsung mendapat pukulan keras dari doyoung. Dan taeil hanya tersenyum menyaksikan pertengkaran kedua wanita kesayangannya.
Yangyang meringis kesakitan setelah menggoda ibunya. Memang doyoung lebih galak, tapi dia juga sangat menyayangi putri tunggalnya.
"Eomma, maafkan yangie".
Yangyang menangis dalam pelukan ibunya. Doyoung pun tak bisa menahan air matanya. Diam-diam renjun memberitahu tentang yangyang yang kehilangan bayinya. Doyoung tidak marah tentang kehamilan itu. Hanya saja dia sangat terluka saat putrinya mengalami hal itu semua. Bahkan dia pun tak bisa membantunya saat itu. Dia bersyukur renjun selalu menjaga yangyang dengan baik.
Sampai saat ini yangyang masih menyembunyikan hal itu dari kedua orang tuanya.
"Wae? Kenapa kau minta maaf pada eomma, eoh? Kau punya salah sama kami?"
Balas doyoung mencoba tegar dan berpura-pura tak mengetahuinya.
"Tidak ada, aku hanya ingin meminta maaf sama eomma. Yangie hanya merasa bahwa aku anak yang buruk. Dan juga sudah mengecewakan eomma dan appa. Maafkan yangie eomma, anakmu ini sudah kotor dan menjijikkan."
"Kau memang anak yang nakal. Tapi kau tak pernah menjadi anak yang buruk bagi kami, sayang."
Sela taeil yang ikut memeluk putrinya.
"Kau anak yang hebat, sayang. Maafkan kami tak bisa berada disisimu saat kau mengalami semua hal buruk itu". Batin doyoung.
"Maafkan yangie appa, eomma"
"Cepat lepaskan eomma, kalau kau tak mau melepaskannya. Aku akan menyeretmu kembali ke jerman".
Ucap doyoung merubah suasana. Yangyang langsung melepas pelukannya dan tersenyum ceria seperti biasanya.
"Ingat, jangan menyusahkan uri injunie. Jika kau kehabisan uang, kembalilah ke jerman secepatnya. Arraseo!"
"Ne, siap nyonya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...