Saat ini jeno sedang bersama dengan mantan kekasihnya, huang renjun. Meski mereka sudah bertegur sapa, hubungan mereka masih di tahap yang sulit untuk di jelaskan. Jeno mengajak renjun untuk membicarakan sesuatu tentang yangyang.
Hanya dengan menyebut nama sepupu nya, renjun pun mau menerima ajakan dari mantan kekasihnya itu.
"Apa yang ingin kau katakan?"
Renjun memulai lebih dulu berbicara mengenai tujuan jeno mengajaknya bertemu.
"Injun...Maksud ku renjun, bisakah kau membantu ku membujuk yangyang bertemu dengan jaemin dan keluarga nya?"
Jeno memandang wajah cantik renjun yang terdiam atas permintaan jeno. Bukan tak ingin membantu jeno, renjun sendiri tak yakin yangyang mau menemuinya.
"Aku mohon, tolong..."
"Itu bukan hal yang mudah".
Sela renjun menjelaskan semuanya.
"Berhenti meminta ku datang dan jangan merepotkan yangyang lagi. Kami memang sudah memaafkan perbuatan kalian di masa lalu. Tapi sejujurnya kami tak sepenuhnya lupa. Sekeras apapun kami mencoba, luka itu sudah tertanam di hati kami." Lanjutnya.
Jeno tahu, perbuatan jaemin dan ibu nya memang sangat keterlaluan. Jeno juga bersyukur renjun maupun yangyang pada akhirnya memaafkan semua nya. Bahkan menepati janjinya akan tetap selalu menjenguk jaemin selama perawatan.
Harusnya jeno tak meminta lebih. Apa yang dikatakan renjun memang benar. Tak seharusnya jeno memiliki permintaan yang seperti itu. Meski renjun sangat tahu niat baik jeno membantu keluarga jaemin.
"Setelah jaemin pulang, kami akan pergi. Jadi pilih lah permintaan yang bijak"
Renjun pergi meninggalkan jeno sendirian di dekat taman. Wajah tampan jeno menjadi lusuh saat mendengar ucapan renjun. Mereka sudah memiliki kesepakatan sebelumnya.
Disatu sisi, mark melihat yangyang yang sedang berjalan dari minimarket untuk membeli sesuatu. Mark mengikuti langkah kaki yangyang, berjalan mendekatinya.
"Yangie"
Yangyang berhenti ketika namanya ada yang memanggil. Betapa terkejutnya yangyang melihat mark tepat di belakang tubuh nya saat ini.
Sejak pernikahan hendery beberapa bulan yang lalu, kedua nya tidak pernah bertemu kembali. Lebih tepatnya yangyang tidak ingin bertemu dengan mark.
Karena sudah saling berhadapan, yangyang tak mungkin kabur atau mengabaikan mark.
"Bagaimana kabar, oppa?"
Tanya yangyang yang sedikit canggung.
"Aku baik, bisa kita bicara sebentar?"
Pinta mark dengan lembut.
Yangyang pun mengangguk karena hanya itu yang bisa dia berikan jawaban. Keduanya sedang duduk di taman rumah sakit. Mark sejujurnya sedikit bingung ingin menjelaskan semuanya dari mana.
"Yangyang, maaf aku sudah banyak menyakiti mu. Apalagi bubu dan juga..."
"Kita sudah sepakat melupakan masalah itu. Jadi lebih baik oppa tak usah memikirkan hal itu lagi".
Potong yangyang yang tak ingin membahas masalah itu. Tapi mark tetap ingin mengatakan apa yang selama ini ingin dia ucapkan.
"Maaf" lirihnya.
"Aku rasa, aku harus mengatakan sesuatu kepadamu".
"Oppa....."
"Aku tahu kau menyukai ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...