Bertemu

437 75 8
                                    

Saat mark keluar dari ruangan jaemin, ia melihat haechan yang berada di ruangannya. Mata mereka saling bertemu tapi tak ada satu ucapan yang terlontar. Mark pergi begitu saja setelah urusannya dengan jaemin selesai. Sedangkan haechan langsung buru-buru masuk keruangan sang kakak, karena pasti terjadi sesuatu diantara mereka.

"Ya Tuhan oppa, kenapa berantakan sekali ruangan ini?" Kaget haechan yang melihat barang-barang jaemin berserakan di bawah.

Haechan langsung memungut satu persatu barang milik jaemin. Namun langsung dicegah oleh sang pemilik yang mengatakan bahwa ini bukan tugasnya.

"Apa kau khawatir aku memukul bajingan itu?"

"Tidak, aku hanya khawatir pada oppa".

"Yak! Na haechan! Sejak kapan kau berbohong padaku?"

"Oppa! Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Oppa tak perlu khawatir."

"Jangan memanggil mark oppa seenaknya jika tak ada kaitannya dengan pekerjaan!".

"Kau bahkan masih membelanya. Baiklah aku tak akan ikut campur. Tapi jika dia melakukan hal yang lebih buruk aku akan menghajarnya di depanmu".

"Datanglah ke ruanganku sekarang!" Perintah jaemin memanggil seseorang.

Dengan cepat seseorang tersebut langsung datang dalam hitungan menit. Dia adalah herin, haechan sudah tahu untuk apa jaemin memanggilnya kesini.

"Kembali keruangan mu"

"Oppa!"

"Jangan buat oppa marah, adikku". Pinta jaemin dengan penuh penekanan.

Haechan langsung pergi meninggalkan jaemin dan jalang nya. Sedangkan herin, dia sudah tahu hal apa yang jaemin butuhkan saat ini.

"Kemarilah, sayang. Adik kecil sudah merindukan sarangnya".

Herin pun yang sudah mendapat lampu hijau dari jaemin pun langsung menghampirinya. Tanpa menunggu waktu yang lama, herin sudah menanggalkan baju atasannya. Dengan cepat jaemin langsung menyesap dua gundukan besar yang terpampang indah didepan matanya.

"Ahhhh daddy ahhhh"

"Yes baby call me daddy now"

Tangan jaemin sudah meraba paha dalam herin. Sedangkan tangan satunya sudah meremas dan memelintir satu gundukan yang lain. Sisanya mulut jaemin yang menyesapnya.

"Ahhh daddy aahhhh"

Jaemin tak henti-hentinya menyesap area sensitif milik herin. Setelah ia puas dengan belah dadanya, jaemin mencium dengan paksa bibir herin dan leher herin hingga menimbulkan ruam berwana keunguan. Herin tak kuasa dengan sentuh-sentuhan lembut yang jaemin berikan. Ia terus menerus mendesah hingga membuat bagian tubuh bawah jaemin mencuat dengan keras.

Karena sudah tak kuat akhirnya jaemin menanggalkan semua pakaian herin dan mencumbunya dengan gaya berdiri. Tusukan demi tusukan jaemin berikan kepada herin hingga membuatnya beberapa kali organisme. Sedangkan jaemin belum juga mendapatkan satu kali pun setelah beberapa kali melakukan tusukan dengan gaya apapun.

"Ahhh daddy ahhh aku ahhh mau ahhh keluar..."

"Fuck it, aku belum merasakan sedikitpun jalang!"

"Apa kau juga melakukan hal seperti ini dengan orang lain!" Bentak jaemin yang belum mendapatkan kepuasaannya

"No daddy aku ahhh cuma ahhh...."

Jaemin menampar kedua bongkahan sintal milik herin agar membantunya segera mendapat kepuasaan. Dengan tenaga yang masih banyak, jaemin dengan keras menusuk milik herin. Setelah beberapa kali tusukan akhirnya jaemin merasakan organisme juga.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang