Hari ini, hari yang sangat cerah untuk menghirup udara segar. Pagi ini jaemin sedang berjalan-jalan dengan santai di sebuah taman. Ini hal pertama yang dilakukan jaemin, dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Entah hal apa yang membuatnya seperti itu.
Jaemin tersenyum manis saat merasakan semilir angin yang menyerpa wajah tampan nya, cahaya matahari yang hangat, rasanya otaknya kembali jernih seperti semula.
Sudah hampir 1 bulan ini, jaemin memikirkan perkataan jeno terakhir kali. Dia sudah memutuskan akan berdamai dengan masalahnya. Dia juga sudah menghubungi haechan meskipun belum siap menemuinya. Jaemin juga sedang cuti beberapa hari untuk menenangkan hati dan pikirannya. Mark dengan senang hati menggantikan jaemin mengurusi perusahaan miliknya, tentu saja dibantu oleh sang kekasih. Meskipun masih sedikit canggung satu sama lain, hubungan antara jeno, jaemin, mark dan haechan sudah kembali membaik.
"Ahh....."
Suara seseorang yang merintih kesakitan membuat jaemin mencari sumber suara tersebut. Jaemin melihat seorang gadis cantik sedang memegangi perutnya tak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan rasa kemanusiaan, jaemin menghampirinya.
"Gwenchanna?"
Tanya jaemin memeriksa gadis itu. Jaemin sedikit terkejut karena bertemu dengan seseorang yang pernah ia temui. Namun dia sedikit lupa. Gadis itu masih betah meletakkan tangannya diatas perutnya tak menghiraukan jaemin.
"Hey, kau baik baik saja? Perlu ku antar ke rumah sakit saja?"
Tanya jaemin kembali dengan nada paniknya. Gadis itu mendongakkan wajahnya. Dia sangat terkejut saat kedua pasang mata mereka saling bertemu. Pria itu, gadis ini sangat mengingat siapa pria di depannya.
Namun karena perutnya semakin sakit, ia tak begitu memikirkannya.
"Aahh......" rintihnya kesakitan
Tanpa bertanya lagi jaemin langsung menggendong gadis itu pergi ke rumah sakit dengan mobilnya. Gadis itu tak peduli, saat ini ia hanya fokus pada rasa sakit nya.
Jaemin mengendarai mobil miliknya dengan sangat cepat. Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai ke neo hospital tempat jeno bekerja.
Sebelumnya jaemin juga sudah menghubungi jeno selama di perjalanan.
"Suster...Dokter...Tolong!".
Ucap jaemin khawatir.
Tak lama setelahnya jeno datang, dengan cepat ia langsung memeriksa gadis yang baru saja jaemin bawa. Jeno sedikit kaget saat melihat siapa pasien tersebut.
Dengan cepat jeno langsung memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu untuknya. Dia akan bertanya pada gadis itu saat sudah kembali stabil.
"Jen, bagaimana keadaanya? Apa dia terluka parah?"
Tanya jaemin khawatir saat melihat jeno keluar dari bilik gadis itu.
"Aku tidak yakin, ini bukan spesialisku. Aku harus menghubungi keluarganya terlebih dahulu.".
"Tapi aku tak tahu siapa keluarga nya, bagaimana aku menghubungi nya? Aku menemukannya kesakitan saat di taman dan langsung membawanya kemari."
Ujar jaemin panjang lebar.
"Aku sudah menghubungi keluarganya dan kebetulan aku juga mengenal pasien itu". Balas jeno.
Setelah menunggu beberapa menit, keluarga gadis itu datang dengan wajah panik. Dia menangis mendengar sesuatu hal buruk terjadi pada sepupunya. Jeno sudah menjelaskan garis besarnya.
"Hiks jen, bagaimana keadaanya sekarang hiks?"
"Ren, ada hal yang ingin aku katakan padamu. Tapi aku harap kau tak marah dengan hal itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...