Permulaan

384 64 0
                                    

"Ini bayaran untuk kalian".

Hina memberikan sejumlah uang kepada segrombolan pria berbadan kekar.

Jaemin tidak salah, instingnya sangat kuat. Semua yang terjadi pada yangyang memang ulah hina. Hal itu sudah terjadi sejak pertama kali yangyang menginjakkan kaki di perusahan jaemin. Sejak awal, hina sudah tak menyukai yangyang. Menurut hina, keberadaan yangyang adalah masalah terbesar untuk dirinya dan jaemin di kemudian hari.

Hal itu tak sepenuhnya salah. Selama ini, diam-diam hina selalu mencari tahu apapun yang berhubungan dengan jaemin.

Dan satu persatu akan dia hancurkan  jika itu menarik perhatian jaemin darinya.

Dengan memanfaatkan taeyong dan ketidaktahuan jaemin tentang yangyang. Hina dengan mudah membuat yangyang di tendang keluar dari perusahaan jaemin. Namun saat renjun mengacaukan rencananya, hina semakin membenci yangyang. Bahkan hina juga sempat ingin menghancurkan renjun juga.

Hina selama ini, diam-diam mengadu domba orang-orang disekitar jaemin. Jaemin pikir hina tak melakukan apapun. Tapi dirinya salah, justru dari awal hina sudah tahu apa yang jaemin pikirkan.

"Sayang, kau sudah lama menunggu?"

Ucap hina yang tadi menerima telefon dari jaemin untuk menemui nya. Setelah bertemu dengan preman, hina langsung melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan jaemin.

"Tidak, aku juga baru saja sampai"

Mereka sedang berada di sebuah hotel yang sengaja jaemin pesan. Tentu saja hotel mewah berbintang 5 dengan segala fasilitas lengkap yang ada.

"Ayo naik"

Ajak jaemin menuju ke kamar yang sudah dia pesan sebelum kedatangan hina.

Wanita licik itu tentu saja senang, jaemin kembali memperhatikan dirinya. Karena sejak yangyang masuk ke hidup jaemin, hina selalu di abaikan oleh pemuda tampan tersebut. Bahkan untuk bertemu saja, jaemin pasti akan menolaknya dengan berbagai alasan.

Keputusan nya tak salah, kematian kedua orang tua yangyang adalah hal yang sangat hina syukuri. Sebab jaemin dengan berinisiatif sendiri, mendekatkan dirinya pada hina.

Mereka berdua sudah sampai di sebuah hotel. Dengan kamar hotel yang besar dan mewah, sesuai dengan tipekal hina. Jaemin pergi membersihkan diri terlebih dahulu, meninggalkan hina yang asik bertukar pesan dengan ayah nya.

Jaemin keluar dengan wardrop dengan dada bidang yang terlihat. Menambah kesan tampan dan keren di mata hina.

"Sayang.....eunghhhh"

Erangan hina tiba-tiba saat jaemin menyergap bibir lembut hina dengan tergesa-gesa.

Hanya ciuman biasa yang jaemin berikan. Tidak ada rasa apapun dari jaemin. Dia harus melakukan hal itu.

Mereka meminum wine yang sejak tadi sudah tersaji di meja mereka. Jaemin tersenyum licik saat hina dengan cepat mengahabiskan anggur pekat itu.

Beberapa tegukan hina sesap hingga membuatnya sedikit pening. Dirasa cukup, jaemin pergi keluar dan menghubungi seseorang.

Dalam waktu 10 menit hina seperti menjadi orang lain. Dirinya merasa kepanasan dan meminta jaemin untuk terus mengisinya. Tentu saja hina mendapatkan apa yang dia mau. Bahkan beberapa kali dia mendapatkan kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan bersama jaemin.

Dan mereka melakukan hal itu hingga pagi menjelang.

"Pergilah! Ambil bayaran mu. Dan pastikan bahwa kau menghilang setelah ini".

Ucap jaemin kepada seseorang yang sejak tadi bermain peran sebagai diri nya.

Pria itu langsung pergi setelah mendapat sejumlah uang tunai sebanyak 1 koper kecil penuh. Jaemin pun tersenyum licik.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang