Jaemin

387 62 7
                                    


Hari demi hari jaemin lewati tanpa kehadiran mark disisinya. Sudah beberapa hari semenjak haechan menjadi sekretarisnya, mark tak pernah menghampiri jaemin saat bekerja dan bahkan saat diluar pekerjaan seperti ini.

Dulu jaemin sering menghabiskan waktu bersama mark. Entah bermain game bersama, liburan, party, bahkan bermalam bersama layaknya saudara kembarnya. Jaemin rindu akan omelan dan perhatian dari kakaknya. Ya, selama ini jaemin menganggap mark seperti kakak kandungnya dan jeno sebagai saudara kembarnya.

Akhir-akhir ini jaemin tak sengaja mendengar beberapa desas desus di perusahaan. Ia mendengar mark sedang dekat dengan salah satu juniornya. Jaemin tentu saja penasaran dengan hal itu. Dia bahkan berfikir apakah hubungan sang adik dan mark benar berakhir? Tapi jaemin dengan keras menolak pikiran kotor itu. Dia tentu saja lebih tahu, seperti apa cinta mark terhadap haechan.

"Datang keruangan ku sekarang!"

Setelahnya pria tampan tersebut langsung datang ke ruangan jaemin.

"Selamat siang, direktur".
Ucap pria itu dengan sopan karena ini masih jam kerja.

"Bisakah kau membantuku, hyunjin-ssi?"

"Yak! Tak perlu formal seperti itu."

"Apa kau butuh jalang lagi? Aku bisa mencarikannya tanpa ketahuan oleh haechan". Bisik hyunjin pelan.

Hyunjin tahu bahwa haechan diam-diam memasang cctv di ruangan milik jaemin. Hanya haechan dan hyunjin saja yang tahu hal itu.

Jaemin memukul kepala hyunjin dengan tumpukan kertas di kepalanya. Hyunjin meringis kesakitan, bagaimana bisa kakak adik ini melakukan hal yang sama padanya.

"Lalu kau butuh apa?"

"Aku mendengar desas desus di kantor ku. Bisa kau cari tahu gosip apa saja yang beredar saat ini?"

Hyunjin paham apa yang dimaksud dengan gosip. Tentu saja pasti jaemin sekarang mendengar berita tentang mark. Jika gosip itu telah sampai ke telinga jaemin berarti seluruh perusahaan sudah tahu hal tersebut.

"Berita apa yang ingin kau dengar?"

"Aku mendengar berita tentang mark".

"Ckk ada apa dengan kalian berdua? Kenapa tak bertanya langsung saja pada mark, eoh?"

"Apa maksudmu kalian berdua? Memang siapa?"

"Haechan menanyakan hal yang sama saat dia pertama kali bekerja sebagai sekretaris mu. Bukankah kalian lebih dekat dari mark? Kenapa malah percaya gosip tak jelas seperti itu".

"Tunggu! Apa maksudmu?"

"Bisa kau jelaskan semuanya padaku?"

Hyunjin dengan lelahnya menceritakan semua gosip yang beredar di perusahaan milik jaemin. Menurutnya, jaemin salah satu direktur yang bodoh karena tak tahu berita update di perusahaan miliknya. Jika bukan karena teman, hyunjin mungkin akan memukul kepala jaemin.

"Setahu ku, aku tak pernah menerima pegawai bermarga Liu? Dan juga aku tak menemukan CV nya di daftar pegawai baru".

"Tentu saja bodoh! Kau melimpahkan semuanya kepada mark saat itu."

"Apa dia cantik?"

"Wae? Kau ingin menjadikan dia jalang mu?"

"Tidak! Aku penasaran seberapa cantik dia sampai membuat mark lebih memilihnya dari pada haechan".

"Mereka berdua sama cantiknya, tapi aku lebih menyukai nona liu dari pada si haechan. Haechan kan lebih seram". Bisik hyunjin pelan.

Jaemin memukul lagi kepala hyunjin dengan keras. Meskipun juga terkadang sebal dengan haechan, tapi jaemin juga tak rela sang adik dijelekkan oleh orang lain. Apalagi  model manusia mesum seperti hyunjin ini.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang