Tak Sengaja

463 56 19
                                    

🔞


Saat ini jaemin sedang berada di salah satu club yang sering ia datangi bersama para sahabatnya, terutama hyunjin. Jaemin sudah sejak tadi menikmati minuman keras tersebut. Biasanya jaemin memiliki toleransi alkohol yang paling tinggi dari para sahabatnya. Kali ini dirinya sudah mulai merancau. Hal tersebut membuat hyunjin saat ini gelisah. Pasalnya baru pertama kalinya melihat jaemin seperti ini.

"Beri gue minuman lagi, hyunjin~si."

Bukan memberi minuman, hyunjin justru merebut gelas yang dipegang jaemin secara paksa. Jaemin sudah menghabiskan hampir 6 botol sendirian. Hyunjin bersikap layaknya seorang sahabat, bukan karyawannya.

"Jaem, lo udah mabuk. Berhenti minum".

"Gue gak mabuk bangsat, cepat beri gue minum. Hiks hiks gue hiks sakit hiks"

"Gue udah gak punya siapa- siapa lagi hiks".

Jaemin terus menerus merancau. Hyunjin sebenarnya merasa kasihan melihat jaemin seperti ini. Tapi dia tak bisa berbuat banyak. Meski tak mengetahui keseluruhan masalahnya, dia kasihan melihat jaemin. Tapi jaemin juga bersalah atas semuanya. Dan jaemin enggan mengakui kesalahan nya.

Sebagai sahabat yang baik, hyunjin hanya bisa menjadi pendengar yang baik untuknya saat ini.

Di club yang sama, jisung sedang menemani sang kekasih menghibur salah satu temannya. Tiga gadis cantik nan rupawan tersebut harus di jaga extra oleh jisung. Pasalnya banyak mata genit memandang mereka.

"Hiks dia jahat sekali hiks. Dia sudah berbohong padaku. Aku sangat membencinya sekarang". Celoteh gadis dengan bibir semerah cherry yang sedang mabuk berat.

"Sudah jangan minum lagi. Kau sudah mabuk, ayo kita pulang".
Ajak salah satu gadis yang bergigi rapi.

"Huuwaaa bahkan dia berkata lembut sekali pada wanita itu hiks dia tak membelaku hiks dia bilang menyukai ku tapi hiks tapi dia jahat sekali padaku hiks".

"Sepertinya dia sangat menyukai pria itu. Apa sebaiknya kita hubungi saja agar bisa menjemputnya?"
Usul gadis cantik berkulit seperti susu.

Tak ada jawaban apapun dari pertanyaan tersebut. Mereka sendiri sudah pusing dan ingin segera keluar dari tempat ini.

"Sayang, aku akan pergi kesana sebentar.

Sepertinya aku melihat seseorang yang kita kenal. Jangan kemana-mana dan tunggu aku disini. Aku akan mengawasi kalian". Ucap jisung pada kekasihnya

"Baiklah, cepat kembali".

Pusing mendengar suara dentuman musik yang keras dan ocehan dari sang sepupu. Ia akhirnya mengirim pesan kepada seseorang untuk datang menjemput mereka.

+63879xxxxxx

Oppa, bisakah kau datang kesini? Aku sudah menelfon dan mengirim pesan pada jeno tapi tidak ada jawaban. Kami sedang ada di club X, renjun benar-benar  mabuk.

Setelah mengirim pesan kepada seseorang tersebut. Tak butuh waktu yang lama pria itu langsung datang ke club mencari mereka.

"Hyung!" Teriak jisung.

"Kau juga disini?" Lanjutnya.

Jisung sebelumnya menghampiri hyunjin sang teman kantor. Mereka sedang membicarakan sesuatu mengenai masalah bos mereka.

"Apa kalian melihat nn. Liu?".

"Oh hyung mencari yangyang noona? Mereka disana, aku mengawasi mereka bertiga. Renjun noona sangat mabuk tapi dia tak ingin pulang. Kami sudah mencoba membawa nya pulang. Tapi renjun noona sangat keras kepala" Celoteh jisung panjang lebar.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang