Interview

701 86 3
                                    

Pagi ini apartement renjun disibukkan oleh ocehan nya dari semalam. Hari ini yangyang akan menghadiri wawancara kerja di Na Twins Corp. Renjun bagaikan seorang ibu yang memperingatkan anaknya untuk persiapan ke sekolah.

Sejak pagi, ia sudah membangunkan yangyang, membantu mempersiapkan kebutuhan yangyang bahkan sudah membuat bekal untuk yangyang.

Sedikit berlebihan, namun hal itu membuat yangyang sangat tersentuh akan kasih sayang yang renjun berikan.

"Baju ok, sepatu ok, rambut ok, lipstik juga ok. Apa ada yang kurang?". Pikir renjun membolak balik tubuh yangyang kesana kemari.

"Ah tas, hari ini harus pakai tas yang bagus. Sebentar akan aku ambilkan yang cocok". Ucap renjun sebelum pergi mengambil tas untuk dipakai yangyang.

Padahal hari ini yangyang yang akan wawancara. Tapi hanya renjun yang sibuk ini itu sejak pagi.

"Pakai ini"

"Hmmmm" balas yangyang sambil memakan makanannya.

"Pulang mengajar aku akan langsung ke restaurant. Jika kau sudah pulang dan bosan datang saja kesana". Ucap renjun menikmati makanan yang tersedia.

"Hmmmm"

"Ingat jangan membuat masalah. Kali ini aku yakin kau akan diterima kerja."

"Hmmmm"

"Yakkk!!! Kau itu mendengarkan aku tidak?" Balas renjun memukul keras bahu yangyang. Jangan tanya rasanya bagaimana. Bisa-bisa bahu yangyang besok tak bisa digunakan.

"Akkk sakit bodoh."

"Iya iya aku mendengar semuanya".

"Kau lebih galak dari eomma."

"Cepat habiskan makananmu. Ingat jangan membuat kesalahan, arraseo!".

"Ne, renjun eomma". Balas yangyang dengan mencium pipi untuk menggoda renjun lalu melarikan diri dari pandangannya.

Setelah berpamitan pada renjun dengan benar. Yangyang akhirnya sampai di salah perusahan terbesar di korea. Tidak terlalu jauh, yangyang cukup menaiki bus setelah melewati 3 halte dari tempat tinggalnya.

Sekarang dia sudah berada diruangan khusus calon pegawai untuk di interview. Yangyang sedikit terkejut, ternyata tak sedikit yang ingin melamar bekerja di perusahaan ini. Dia sedikit minder banyak wanita cantik yang berpakaian lebih rapi darinya.

"Kim Yeri, Kwon Mina, Liu Yangyang, Kim Minji, Park Nara silahkan nama yang kami panggil untuk bersiap masuk". Ucap seorang pria tinggi yang lumayan cukup tampan.

Satu persatu nama yang disebutkan pun memasuki ruangan. Sebelum wawancara, mereka disodorkan oleh beberapa pertanyaan yang harus dikerjakan. Selesai mengerjakan mereka disuruh untuk berjalan di depan layaknya seorang model.

Sekarang saatnya mereka melakukan interview di depan para pejabat tertinggi di perusahaan tersebut. Tak hanya menggunakan bahasa korea, mereka juga diwajibkan mampu berbahasa inggris. Untungnya yangyang bisa melakukan semuanya tanpa kesusahan.

"Jadi apa yang membuat kalian tertarik ingin bekerja disini". Tanya wakil direktur kepada semua calon pelamar.

"Saya hanya menerima jawaban yang jujur dari hati kalian. Karena saya tidak ingin memiliki pegawai yang bermuka dua".

"Karena perusahan ini besar dan memiliki pemimpin yang hebat". Kim Yeri

"Karena ini perusahaan impian saya". Kwon Mina

"Karena gajinya besar." Jawab yangyang terus terang. Mendengar jawaban tersebut membuat semua mata tertuju pada yangyang.

"Karena perusahaan ini memiliki visi & misi yang sama dengan saya". Kim Minji

"Karena hanya ini perusahaan satu-satunya harapan saya". Park Nara

"Baiklah, sekarang kalian semua bisa keluar. Silahkan menunggu diluar". Tegas mark

Mereka semua pun keluar satu persatu. Banyak yang cemas dan gugup menunggu keputusan dari hasil interview. Sejujurnya yangyang juga sedikit cemas, mengingat semua pelamar yang datang dari berbagai kalangan. Namun bukan yangyang namanya jika pandai menyembunyikannya.

Sambil menunggu hasil pengumuman, yangyang memutuskan untuk jalan-jalan disekitar mencari udara segar. Sampai lah ia di taman yang sedikit sepi jauh dari taman utamanya.

Disana ada sebuah pohon rindang dan kursi yang cukup untuk dua orang. Saat mendekati kursi tersebut, yangyang mendengar suara-suara aneh dari kejauhan.

"Ahhhh daddy ahhhhh"

"Aahhhhhh"

Alih-alih mendekati kursi, yangyang justru penasaran dengan suara aneh tersebut. Ia dengan sedikit cemas mencari asal mula suara erotis itu.

"Ahhhhh Ahhhh Ahhhh"

Yangyang melihat seorang pria dan wanita sedang bertukar saliva di dekat pohon tak jauh dari pandangannya. Pria itu bahkan dengan leluasanya mencium bahkan menjilat leher wanita itu sampai meninggalkan bekas yang cukup kentara.

Kretekkkk

Yangyang tak sengaja menginjak ranting kering. Hingga membuat adegan sepasang kekasih tersebut terkejut dan menghentikan kegiatan mereka.

Takut ketahuan, yangyang pun langsung cepat bersembunyi di semak-semak.

"Sepertinya ada tikus yang nyasar kesini." Ucap pria tampan tersebut yang melihat yangyang bersembunyi.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang