MarkYang

406 62 6
                                    

Semakin hari mark dan yangyang semakin dekat. Bahkan sesekali dengan hadirnya yangyang disisinya membuat mark hampir melupakan masalahnya dengan haechan. Entah apa yang membuat mark seperti itu. Apa cintanya kepada haechan semakin lama semakin berkurang atau pesona yangyang yang sudah memikat hati seorang mark lee. Yang jelas mereka sering menghabiskan waktu bersama.

"Mau pulang bersama?"

Ajak mark saat melihat yangyang sedang membereskan tumpukan berkas di meja kerjanya. Saat ini sudah waktunya jam pulang di perusahaan. Yangyang tersenyum lebar saat mark menghampirinya, bahkan mengajaknya pulang bersama.

"Tapi sepupuku sudah menunggu ku di halte. Apa mark oppa mau pulang naik bus?"

"Why not? Kajja, kita pulang sekarang. Nanti sepupumu marah jika menunggu terlalu lama".

Mereka berdua berjalan keluar kantor menuju halte dekat perusahaan. Mark meninggalkan mobil mewahnya di kantor. Sebenarnya ini baru pertama kali mark menaiki kendaraan umum.

Sejak mengenal jaemin dan haechan, mark belum pernah sekalipun naik bus atau kereta. Awalnya ia ingin menolak yangyang dan nyuruhnya menggunakan mobil saja. Tapi sesekali ia ingin merasakan hal baru.

Sampai di halte, yangyang melihat gerak gerik mark sedikit berbeda. Apa mark tak nyaman naik bus? Pikirnya. Jika iya, ia merasa tak enak pada ketua team divisinya. Harusnya menolak saja ajakan sang wakil direktur. Tapi renjun sudah lama menunggu nya di halte berikutnya.

Dengan keberaniannya, akhirnya yangyang bertanya langsung kepada mark. "Oppa, apa kau tak nyaman? Kita bisa pergi naik taksi atau kembali ke kantor mengambil mobil milikmu".

"Tidak, aku baik-baik saja".

"Benarkah? Jika oppa kesulitan lebih baik kita turun saja".

"Jangan!"

"Sejujurnya ini baru pertama kalinya aku menaiki kendaraan umum seperti bus ini. Jadi aku tak tahu harus bagaimana".

"Ini menyenangkan kok".

Yangyang merasa sedikit bersalah sekaligus kagum dengan mark. Mereka berdua menaiki bus bersama dengan nyaman berkat sedikit bantuan yangyang.

Sepanjang perjalanan mark menatap kagum melihat pemandangan yang baru pertama kali ia lihat. Mark tersenyum dengan manis dan sesekali mengobrol dengan yangyang. Hingga tak terasa mereka berhenti di satu halte tempat biasa renjun menunggu yangyang agar bisa pulang bersama.

Gadis cantik berwajah tirus itu pun melambai kepada gadis cantik lain yang baru saja menaiki bus tersebut. Dengan sigap mark langsung berdiri untuk mempersilahkan gadis itu duduk disamping yangyang.

"Yakk!!! Lama sekali! Aku sampai harus berdiri lama di halte!". Gerutu gadis cantik tersebut.

"Baru menunggu 15 menit sudah banyak protes!".

Mark sesekali melirik mereka yang sedang terlihat bercanda gurau. Ia jadi merindukan tawa haechan yang sudah beberapa hari ini tak mark lihat. Renjun, gadis cantik itu tak sengaja melihat keberadaan mark yang berdiri tegap di samping mereka.

"Sttt siapa?" Bisik renjun pelan.

"Astagah! Aku jadi lupa, injunie kenalkan dia atasanku, mark lee. Dan oppa kenalkan dia sepupuku huang renjun."

Mereka saling berjabat tangan setelah yangyang memperkenalkan satu sama lain. Mark sedikit tak asing melihat gadis cantik ini. Sepertinya ia pernah bertemu dengannya, namun dia lupa.

"Hallo, mark lee".

"Hallo, huang renjun. Kau bisa memanggilku renjun saja."

"Aku mendengar banyak hal tentangmu. Kalian pasti sangat dekat."

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang