Hendery

362 60 0
                                    

Hari ini adalah ulang tahun yuta, ayah renjun. Sejak pagi kedua gadis ini sibuk berkutat di dapur. Mereka berdua akan membuat kejutan kecil untuk yuta. Kue berwarna coklat dengan toping buah bery diatasnya membuat tampilannya menjadi terlihat cantik. Ditambah lilin kecil yang menjulang tinggi membuat kedua gadis itu tak berhenti kagum.

"Selesai"

Mereka berdua tersenyum senang. Pasalnya ini adalah ulang tahun yuta pertama yang dirayakan dengan keluarga kecilnya.

"Pergilah bersiap, aku akan menyelesaikan dekorasinya".

Suruh gadis yang berambut coklat tersebut.

Renjun, gadis itu pergi ke kamarnya dengan cepat.

Setelah semua persiapannya selesai, renjun mengirim pesan kepada ibu nya agar mereka cepat kembali. Winwin bertugas mengajak yuta pergi ke luar agar kedua anaknya bisa leluasa membuat kue dan kejutan lainnya.

Setelah menunggu 15 menit, renjun melihat mobil kedua orang tuanya sedang memasuki rumah mereka.

Begitu yuta dan winwin masuk, suara nyanyian kedua anak gadisnya berseru. Yuta sangat terkejut senang, bahkan winwin juga ikut menyanyikan lagu tersebut.

"Happy Birthday Baba!".

Ucap kedua anak yang mirip itu.

"Terima kasih sayang, baba sangat terharu dengan kejutannya".

Yuta memeluk kedua putrinya bergantian.

Mereka melanjutkan dengan makan bersama. Suasana bahagia juga terasa sampai ke jerman. Winwin menelfon kakak iparnya melalui video call. Mereka juga ikut serta merayakan ulang tahun yuta.

Tiba saatnya yuta menerima kado dari keluarga kecilnya.

"Baba ini dari yangie".

"Terimakasih sayang, baba pasti akan memakainya".

Yangyang memberikan sebuah jam tangan cukup mewah sebagai hadiah.

"Dan ini dari injunie". Sahutnya

Itu adalah tiket liburan ke paris yang memang dulu sangat yuta inginkan. Yuta sangat senang menerimanya. Dia bahkan sempat bercanda dengan putri nya.

"Jadi kau setuju, putriku?"

"Apa? Setuju apa?"

"Ini, kau memberikan baba 2 tiket liburan ke paris dengan tujuan supaya kau bisa memiliki adik lagi kan?"

Goda yuta kepada sang anak.

Renjun langsung melotot setelah ujaran yuta. Bagaimana bisa baba nya yang sudah berumur itu masih memikirkan memiliki seorang bayi? Pikirnya dengan sebal, dengan tegas renjun menolaknya.

"Tidak! Sampai kapan pun injunie tidak mau!"

"Tapi ini ada 2 tiket lho"

"Baba bisa pergi dengan taeil appa. Tidak harus dengan mama!".

"Mana bisa begitu, sayang. Ini tidak adil".

"Tentu saja itu sangat adil. Baba harusnya tidak memikirkan hal mesum seperti itu lagi. Ingat! Baba sudah tua!"

"Tapi baba masih sanggup membuat adik untuk mu".

"Tidak!"

"Satu saja, yang mirip baba ya".

"Tidak!"

"Sayang"

kali ini yuta merengek kepada sang istri yang sejak tadi asyik memakan makanan buatan putrinya.

Na & LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang