MarkChan
Setiap hari kematian ten, jaemin meliburkan diri dari pekerjaannya. Selama ia pergi, mark lah yang menggantikan posisinya. Entah itu mendatangi klien atau rapat dengan karyawan yang lain. Awalnya dijadikan hari libur di perusahaan, namun jaemin menolak dengan berbagai alasan. Akhirnya mark mengusulkan hanya jaemin saja yang libur.
"Baiklah, rapat hari ini selesai. Kalian bisa langsung pulang saja". Tutup mark mengakhiri rapatnya.
"Tapi tidak untuk nona Liu."
"Ne? Saya tuan Le?"
"Datang ke ruangan saya segera". Perintah mark sebelum pergi
Semua orang memandang rendah yangyang. Mereka tak suka mark selalu mengajak yangyang kemana pun ia pergi. Bahkan proyek-proyek besar selalu yangyang yang mengerjakan.
"Sudah pergi sana. Aku akan menunggumu diluar". Bisik chenle menyuruh yangyang segera mengikuti mark.
"Aku akan segera menyusul mu". Balas yangyang sambil sedikit berlari karena mengikuti langkah kaki mark yang lebar.
Mereka sudah sampai di ruangan wakil direktur. "Nona Liu, tolong kerjakan proyek ini secara diam-diam. Selama 3 hari ke depan direktur akan cuti bekerja. Dan kau harus menggantikan tugasnya". Perintah mark memberikan dokumen yang cukup tebal.
"Tapi tuan Le, bagaimana saya bisa mengerjakan semua ini sendiri?"
"Aku rasa itu tak susah untuk dirimu yang lulusan salah satu universitas terbaik di korea"
Yangyang hanya diam, ia tak bisa mengelak kenyataan itu. Tapi ia merasa bahwa akhir-akhir ini semua pekerjaan dilimpahkan padanya. Yangyang sedikit kesal dengan hal itu.
"Jika tidak ada pertanyaan lagi, kau boleh pulang. Ingat itu dokumen rahasia, jika semua itu bocor. Kau harus bertanggung jawab". Peringat mark sebelum pergi dari kantor.
"Baik tuan Le". Balas yangyang undur diri dari hadapan sang wakil direktur.
Setelah bertemu mark, yangyang langsung merapikan meja kerjanya dan pergi menemui chenle. Yangyang dan chenle makin hari makin akrab. Mereka sering pulang dan berangkat bekerja bersama. Terkadang chenle menjemputnya di halte dekat apartemen yangyang.
Mark hari ini pulang lebih awal. Biasanya dia akan pulang sangat larut hingga tak sempat menemui sang kekasih. Malam ini, mark sudah mendapat pesan bahwa hubungan jaemin dan haechan sudah kembali baik.
"Hallo eomma, malam ini mark tak akan pulang ke rumah. Jangan menunggu ku". Ucap mark dengan sang ibu melalui panggilan seluler.
"Apa kau akan menemui menantu eomma?"
"Hmmm aku akan makan malam dirumah keluarga Na. Mungkin akan menginap disana".
"Itu ide yang bagus. Kapan kau akan melamar haechan, mark?"
"Kenapa eomma tiba-tiba mengatakan hal itu?"
"Yakkk!!! Eomma sudah tua. Kau dan jeno sibuk dengan pekerjaan masing-masing tanpa memikirkan ibumu yang sudah tua dan kesepian sendirian dirumah."
"Setidaknya beri kami cucu dan aku tak akan butuh kedua anak nakal ku."
"Haechan bilang tak akan menikah, jika jaemin masih belum memiliki pasangan yang baik".
"Kalau begitu kau harus mencarikan wanita yang baik untuk jaemin sehingga kau bisa segera menikahi haechan!"
"Itu tidak mudah eomma, jaemin sudah terlalu sering bermain dengan wanita. Eomma juga sudah tahu sendiri bukan, bagaimana sifatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...