Sejak kemarin jaemin sudah siuman. Bahkan jaemin saat ini sudah bisa duduk dengan baik dan makan dengan lahap. Jaemin seperti hidup kembali, johnny dan haechan sangat bersyukur atas segalanya. Tak lupa juga mereka mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada yangyang karena bersedia datang menjenguk jaemin. Dan menjadi alasan besar, jaemin kembali.
"Bagaimana keadaanmu?"
Ini adalah kunjungan rutin jeno. Sejak jaemin siuman, jeno selalu mengecek keadaan sahabatnya itu setiap 1 jam sekali. Hingga membuat jaemin mendengus sebal karena bosan menjawab pertanyaan sahabatnya itu.
"Kau sudah menanyakan hal yang sama sejak aku bangun. Dan kau bisa lihat sendiri aku baik-baik saja"
Jeno menjitak dahi jaemin, jaemin merutuki jeno karena sudah membuat nya kesakitan. Jeno sangat senang, jaemin yang arogan kembali. Meski sedikit menyebalkan tapi jeno tetap menyukai sisi jaemin yang satu itu.
"Kapan aku bisa pulang?" Lanjutnya.
"Mungkin 2-3 hari lagi, jika kau makan dan istirahat dengan baik".
Jaemin mengangguk atas jawaban dari jeno. Meski jeno menyebalkan, tapi jaemin sangat percaya pada nya. Jeno adalah dokter terbaik saat ini. Dan dia bangga bahwa jeno adalah sahabatnya yang sudah dianggap seperti saudara nya.
Teman-teman jaemin tadi juga sempat berkunjung. Eric, hyunjin, lucas mereka datang dengan berbagai lelucon dan keluh kesah selama jaemin tak ada bersama mereka.
"Sedang menunggu siapa?"
Tanya jeno yang melihat jaemin sejak tadi hanya menatap pintu ruangan nya. Sebenarnya jeno tahu siapa yang jaemin nantikan. Tapi jeno hanya ingin menggoda jaemin saja.
"Renjun bilang, dia tidak akan datang hari ini".
Wajah jaemin sedikit murung, kemudian jaemin berusaha tidak kecewa. Jaemin pun menggoda jeno.
"Cie... yang sekarang sudah berbaikan dengan renjun"
Jeno terlihat salah tingkah, wajahnya sedikit memerah karena malu. Jeno tidak pernah berubah. Apapun yang menyangkut renjun, jeno akan salah tingkah dan malu.
"Maksud ku, dia tidak akan datang karena hari ini aku dengar dari renjun, kedua orang tua nya kesini"
Kini giliran jaemin yang berhenti tertawa setelah menggoda jeno.
Saat jaemin sudah sadar, dia sempat mendengar pembicaraan antara yangyang dengan renjun.
Yangyang mengatakan bahwa, dia ingin kembali ke jerman. Jika kedua orang tua nya mau menjemputnya kesini. Meski renjun menahannya, tapi dia tidak berhak melarang dan mendukung apapun pilihan sepupunya itu.
'Ah dia sudah akan pergi ya?'
'Aku rasa, ayah gagal menahan nya, sayang'
Jaemin menjadi melamun setelah jeno memberitahu informasi mengenai yangyang.
Semenjak jaemin bangun, hal yang jaemin ingat adalah pelukan hangat yang yangyang berikan untuk nya. Rasanya sangat hangat, mirip dengan pelukan terakhir yang gadis kecil itu berikan untuknya.
Yangyang juga sudah berjanji padanya akan selalu datang menjenguk nya. Meski tidak ada obrolan panjang diantara keduanya karena rasa canggung satu sama lain. Setidaknya jaemin bisa memandang wajah yangyang saja sudah membuatnya sangat bersyukur.
"Oppa"
Haechan datang dengan membawa berbagai makanan di kedua tangannya. Jaemin mengulum senyum, hubungan dengan haechan sudah sepenuhnya membaik. Jaemin juga sudah berjanji pada ibunya akan menjaga senyuman sang adik hingga kapan pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...