Atas banyak nya syarat yang renjun pinta. Termasuk mereka bersedia datang jika keluarga Lee dan haechan tidak ada di sana. Bukan tanpa alasan, saat ini renjun dan yangyang belum siap jika harus saling bertegur sapa dengan mereka. Mau bagaimana pun, mereka sudah menyakiti yangyang dan renjun sekaligus. Dan belum sepenuh nya memaafkan perbuatan mereka.
Yangyang pun akhirnya menemui jaemin di ruangan milik nya. Meski sedikit ada perdebatan saat sampai di rumah sakit. Jeno hanya memperbolehkan yangyang seorang diri memasuki kamar jaemin.
Jeno mendapat pesan dari jungwoo, istri lucas, bahwa kondisi jaemin sempat kritis lagi.
Hal itu yang membuat jeno melarang siapapun ikut serta ke dalam bersama yangyang. Dan akhirnya atas permintaan yangyang pun, renjun menyetujuinya dengan berbagai syarat.
"Maaf tapi hanya yangyang yang boleh masuk".
"Tidak bisa! Aku harus ikut". Bantah renjun.
Jeno sendiri tak mau membuat renjun semakin membencinya.
"Tapi itu tidak memungkinkan"
"Pokoknya aku harus ikut!"
"Injunie, biarkan yangie saja yang masuk. Kita tunggu disini saja". Ujar sang gege.
"Ya, lebih baik kita pantau saja dari sini. Aku yakin jeno tidak akan menyakiti yangyang. Aku bisa menjamin itu".
Kini giliran lucas yang ikut membujuk renjun."Tetap saja, aku harus..."
"Tak apa ren, biar aku sendiri saja".
Sela yangyang yang melihat jeno kesusahan menolak renjun.
Yangyang tahu bagaimana perasaan jeno untuk renjun. Sejak dulu, bahkan mungkin sekarang. Dia tak ingin membuat suasana buruk diantara renjun dan jeno.
Pada akhirnya renjun pun memperbolehkan yangyang masuk sendirian ke ruangan jaemin. Meski lucas dan hendery ikut andil membujuk renjun. Dan jeno sangat bersyukur atas kehadiran mereka berdua.
Langkah kaki yangyang perlahan mendekati brangkar milik na jaemin. Pria itu terbaring lemah tak berdaya. Wajah yang teramat tirus, mata panda yang terlihat, urat nadi yang sangat menonjol. Kenapa pria arogan itu menjadi seperti ini? Pikir yangyang.
"Hai, bagaimana kabarmu?"
"Kenapa kau jadi seperti ini?"
"Kenapa jadi kurus seperti ini?"
Bukan marah, yangyang justru berkata sangat lembut di dekat telinga jaemin. Yangyang sangat sedih melihat jaemin terbaring lemah saat ini.
Seolah mendapat sengatan listrik, jaemin pun membuka kedua matanya perlahan. Meski sangat lemah, dia ingin membuka kedua matanya, melihat apakah seseorang yang di hadapannya ini nyata.
Kedua mata jaemin beberapa kali terpejam. Dia seperti berkata apakah ini nyata? Jika ini hanya mimpi tolong jangan bangungkan jaemin saat ini.
Seolah menjawab pertanyaan jaemin melalui matanya, yangyang pun menyentuh tangan jaemin yang tidak terpasang infus.
"Ini aku".
"Ayo bangun, aku disini"
Air mata jaemin mengalir dari ujung matanya. Dia bahagia melihat wanita yang sudah lama ia tunggu kedatangan nya. Tak berbeda dengan jaemin, yangyang pun entah mengapa juga ikut menangis melihat kondisi jaemin yang seperti ini.
Jaemin menggenggam erat tangan yangyang berharap dia tidak meninggalkan nya kembali.
"Aku disini, jangan khawatir, cepatlah sehat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Na & Liu
FanfictionHello, This is my opini, kalau ada yang tak suka dengan shipper ini mohon jangan menjelekkan satu sama lain. Maafkan juga bila banyak typo nantinya🤭 Semoga kalian yang membaca ikut terhibur dengan cerita cerita yang saya buat. And thank you so muc...