Chapter 4

95.7K 9.6K 453
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ouh, jadi ini kelasnya," batin Ruby sambil memperhatikan sekitar.

"Masih sakit?" Langit bertanya dengan lembut sambil memeriksa pergelangan kaki Ruby yang tadi sempat terkilir. "Mau ke uks?" tanya Langit khawatir.

"Gak usah bang. Udah mendingan kok," jawab Ruby dengan senyum tipis.

"Kalo nggak bisa jalan, biar gue jemput pas istirahat buat ke kantin."

"Gak usah!" ucap Ruby refleks mengeraskan suaranya.

Bukan tidak mau. Ruby harus lebih berhati-hati agar tidak terlalu sering berinteraksi dengan para tokoh utama. Misinya di sini hanyalah mencari perdamaian dan kenyamanan bersama, dengan cara:

1. Menghindari tokoh-tokoh yang bersangkutan dengan para protagonis dan antagonis di cerita.

2. Bersikap bodo amat dengan hubungan protagonis.

3. Hindari berurusan dan terkena masalah dengan siapapun.

4. Menjadi diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

5. Memenuhi hidup dengan cogan.

6. Mencari sahabat yang baik namun tidak berhubungan dengan tokoh penting.

7. Mengubah pandangan orang lain.

8. Fokus berburu cogan.

9. Cari banyak cogan.

10. Koleksi cogan.

(No cogan no life)

Selesai ....

Dan kini itulah visi-misi seorang Ruby Livondira untuk menggantikan tokoh jahanam Ara di dunia yang saat ini ia tempati.

***

"Siapa?" tanya Alga.

"Adek," jawab Langit dengan enteng.

Saat ini mereka sudah berada di dalam kelas masing-masing. Langit, Alga, dan Gavin, mereka satu kelas. Sedangkan Vino dan Eros berada di kelas yang berbeda. Namun tak jarang kedua lelaki itu mendatangi kelas Langit saat waktu istirahat.

"Loh? Bukannya lo anak tunggal?" Gavin menggaruk kepalanya, bingung.

"Sekarang gue punya adek."

Eros yang ikut syok langsung menutup mulutnya. "Dan ... cewek itu tadi, adek lo? Kok lo gak pernah bilang? Padahal kita udah temenan lama loh, Lang."

"Pantes aja setiap kita mau main ke rumahnya gak di bolehin. Ternyata ada bidadari cantik toh," timpal Vino sambil menaik-turunkan alisnya.

"Adek lo baru pindah ke sini?" Tanya David.

Transmigrasi Gadis Gila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang