☣️BAB 23☣️

2K 123 4
                                    

^She is Mine!^《Bhatalyer Bagaskara Arganesa》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^She is Mine!^
Bhatalyer Bagaskara Arganesa

Kali ini Fiya tidak merasakan beratnya tangan Bagas dan para murid SMABA semakin berteriak histeris. Sungguh, Fiya merasa bersalah dengan apa yang terjadi sampai ia menitihkan air mata.

"Lo kenapa nangis?"

"Karena lo udah mati!" sahut Fiya pada seseorang yang duduk santai di tembok penghalang.

"Ohh, tadi lo yakin sama ucapan lo, kan?"

"Yakin_" tiba-tiba Fiya tersadar dan melihat ke arah sumber suara.

"BAGASS?!!" kejutnya disambut senyum kemenangan oleh Bagas.

"Nah, karena lo udah yakin. Berarti mulai sekarang lo udah maafin gue plus kita jadi teman," deklarasi Bagas seenak jidatnya.

"Lo nyadar nggak, tadi itu bahaya banget, tauk!!" dengus Fiya yang jantungnya hampir copot akibat ula Bagas.

"Tapi kita teman, kan?" tanya Bagas tanpa rasa berdosa.

"TEMAN PALA LO PEYOK!!" gertaknya masih sedikit merasa trauma, "Kenapa nggak sekalian lo terjun aj_"

"Hhssttt ..." telunjuk Bagas menempel tepat di bibir Fiya, "Diam, udah selesai ngomongnya? Itu mulut apa knalpot bolong?"

"Minggir!!" ketus Fiya sembari mendorong dada bidang cowok itu agar menjauh.

"UWWU NYA!!" sahut Arya dari belekang.

"Berasa tertampar gue!!" timpal Faul kalah saingan dengan sang Leader.

Jangan tanya apa yang ingin Fiya lakukan pada Bagas. Banting, gampar, bakar! Kalau bisa tendang sampai ujung planet Mars. Biar deket sama saudaranya si Matahari.

"Berisik!!" cibir Bagas lalu pergi sembari menggandeng tangan kiri Fiya dengan erat.

Sedangkan Fiya hanya pasrah ketika tangannya ditarik paksa oleh Bagas. Entah terbuat dari apa tangan yang keras hingga sulit melepasnya.

Bahkan kerumunan orang tadi seketika menghilang ditelan bumi, melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

"Orang-orang tadi?" tanya Fiya saat sampai di lantai 2. Namun Bagas hanya diam dengan tatapan dingin yang selalu membuat Fiya muak.

Entah mengapa sikap Bagas mudah sekali berubah seiring berjalannya waktu. Di sini ia diam dan angkuhnya minta ampun.

Tadi mirip cowok baik plus polos yang seenak jidatnya memaksa Fiya untuk memaafkannya.

"Lo bisa balik sendiri kan? Apa perlu gue gendong?" tawar Bagas pada Fiya terlihat ingin sekali mencakar wajahnya.

"Gue bakal pergi kalau lo berhenti ngerantai tangan gue!!" ketus Fiya menunjuk pada cengkeraman tangan Bagas. Asal kalian tahu, ini sakit banget.

Bagas segera melepas capitan tangannya yang kokoh, "Balik sono!"

"Ck, siapa juga yang mau deket sama lo!!" cibir Fiya lalu meninggalkan Bagas sendirian.

Keempat Inner Neurosion beserta anggotanya hanya bisa menepuk jidatnya masing-masing saat melihat usaha mereka terbuang sia-sia. Nggak mungkin kan mereka serentak maju buat nipung jidat Bagas, itu mah sama aja kayak CARI MATI!!

Seharusnya mereka sadar, kejam tetaplah kejam! Membuat Bagas tunduk adalah sebuah hal yang mustahil, hampir IMPOSSIBLE!! Karena hatinya terlanjut mengeras dan tertutup awan ego yang gelap.

"Kebiasaan banget lo Tong!!" cibir Faul.

"Gue udah bilang dari awal, kalau gue nggak setuju sama rencana ini!!" gertak Bagas tampak emosi.

"Tapi, gimana rencana awal kita?" tanya Aril, namun Bagas hanya diam, mungkin ia harus mengungkapkan alasannya dalam hal ini.

Sedangkan Dhani tampak menyetujui keputusan leadernya, karena ia tahu betul jika setiap keputusan Bagas pasti sudah dipertimbangkan dengan matang.

'Mulai sekarang gue akan jaga dia, gue nggak bakal biarin bangs*t mana pun yang jadiin dia boneka!!!'

¤¤¤¤

WAH WAH APA NIH RENCANA NEUROSION SELANJUTNYA?

TAPI EMANG BENER KATA NAA, KEJAM TETAPLAH KEJAM! MAU BERUBAH ITU SULIT DAN LAMA BANGET BESTIEE ...

TAPI .... AH NGGAK JADI. HEHEHE ... TETEP PANTENGIN YA!!!

INPO LANJUT BESTIEE ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang