☣️BAB 6☣️

4K 213 8
                                    

♡[24/02/2K22]♡

Hadduhh nih gimana yakk? Pembacanya menurun nihh ...

Tapi Naa seneng sih soalnya vote udh tembus 1K, optimis bisa naik lagi hahaha ...

Maka dari itohh yok jempol T-rex nya pencet vote yaa, jangan malas2 oghey??

^Ingin pembuktian? Lihatlah dengan mata lebar-lebar atau perlu gue congkel entuh mata lo? ^《Samuel Dhani Anggara》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^Ingin pembuktian? Lihatlah dengan mata lebar-lebar atau perlu gue congkel entuh mata lo? ^
《Samuel Dhani Anggara》

Anda
Bisa ketemu?

Pesan singkat itu dikirim kemarin dan sampai sekarang hanya menyisahkan dua centang biru seperti biasanya.

Menunggu balasan dari dia yang hanya bisa ia temui jika gengnya tengah baku hantam. Itupun memakai topeng sialan yang menyembunyikan identitasnya.

Sungguh hari yang melelahkan ketika menunggu sesuatu yang tidak pasti. Apalagi risetnya gagal total alias tidak ada gunanya. Di tambah sikap sobat karibnya yang mulai mencurigakan.

Sepertinya Bagas hanya akan membuang buang waktu jika harus menunggu jawaban dari Dhani, karena ia tahu pasti jika Dhani akan lobi di waktu yang tepat.

Sebelum Bagas mengotak atik laptobnya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Awalnya ia mengira jika pesan itu dari orang yang selalu Bagas nanti jawabannya. Yah malah si pantat kambing pembuat onar.

Pantat KAMBING
HEI PENGECUT!!

Entah mengapa Bagas tidak ada selera untuk meladeni pecundang seperti Rico, nanti Bagas dikira gila karena bertengkar dengan pantat kambing.

Bagas hendak meletakan kembali ponselnya, sayangnya terhenti oleh pesan yang terkirim setelah ia membaca pesan pertama. Sungguh tangannya terasa gatal untuk membantai bajingan tengik itu. Hingga dahinya mengerut heran dengan kenekatan hakiki dari musuh bebuyutannya ini.

Dengan sigap ia mengirim kode yang hanya akan dipahami oleh setiap anggota Neurosion.

Leader:
!, /K.Tatø{SMABA}

¤¤¤¤

Pagi ini seluruh anggota Neurosion memperingatkan teman sekelasnya agar sementara di dalam ruang kelas terlebih dahulu. Agar terjamin aman dari guru, Bagas memperintahkan setiap anggotanya untuk mendampingi di kelas.

Sisanya biarkan The Fife Inner Neurosion yang selesaikan, kecuali Dhani yang tiba-tiba hilang kayak mbk-mbk Kunti. Tapi sebelum itu mereka memiliki satu masalah.

"GAWATT!!" teriak Aril dari kejahuan.

"Lo kenapa, Ril? Kayak orang kesurupan," dengus Faul penasaran.

"Lo kenapa, Ril?" Bagas mengulang pertanyaan Faul yang belum dijawab oleh Aril.

"Gas," Aril mencoba menetralkan napasnya, "Tetangga ... kelas kita ada di depan gerbang. Lagi hadapan sama Cobra!"

"APA?!"

"Sekarang Cobra udah berhasil masuk gerbang utama SMABA," lanjut Aril.

"Sial!!" umpat Bagas yang kini berlari sekencang mungkin menuju halaman sekolah. Semoga saja mereka tepat waktu.

Sesampainya di halaman, keempat cowok ini dikejutkan oleh kehadiran sosok yang sedari tadi mereka cari sampai di kolong Tikus. Ya, Dhani. Cowok itu berdiri tegap di samping halaman tanpa ada niat maju melawan Cobra Sialan.

PLAKK!!

Suara tamparan keras hingga membuatnya jatuh tersungkur mencium tanah.

Aril terdiam sejenak ketika melihat kejadian itu, "Kayak nggak asing sama entuh cewek," gumamnya.

Sedangkan ketiga temannya hendak menolong, namun langkah mereka dihentikan oleh Dhani.

"APA APAAN LO DHAN!!" pekik Faul kesal mencoba menerobos tubuh tegap Dhani.

"Di sana ada Bu Hesti juga!" teriak Arya, namun Dhani masih keras kepala. Sedangkan Bagas hanya diam sembari menatap tajam ke atah Dhani. Seakan ia meminta penjelasan atas perbuatannya kali ini.

"Ini alasan gue, Bagas!" pekik Dhani membuat para Inner Neurosion tercengang.

"DIAA?!" kejut Aril, tidak mempercayanyai yang matanya lihat sekarang.

¤¤¤¤¤

WADIDAUUWWW KENAPA NIH??

APA YG BUAT DHANI KYK NENTANG BAGAS GITU YA?

DHANI NIH MISTERIUS BANGET ORANGNYA, JADI HARUS LANJUT SCROLLL GUYSS ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang