☣️BAB 22☣️

2K 123 5
                                    

^Sekali masuk jangan berharap bisa keluar!^《Bhatalyer Bagaskara Arganesa》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^Sekali masuk jangan berharap bisa keluar!^
Bhatalyer Bagaskara Arganesa

Kelas yang awalnya ramai kini kembali sepi. Padahal waktu ia ingin ke kantin untuk membeli air, kelasnya telah ramai orang, tapi sekarang kemana perginya mereka? Bahkan kelas sebelah juga sepi. Berasa horor.

Suasana semakin mencekam ketika Fiya duduk sendirian di kelas yang hanya meninggalkan tas serta barang milik teman-temannya.

Namun kedatangan Arya membuat Fiya bernapas lega. Tapi sepertinya cowok itu tampak gelisah.

"Fi-fiya, gue butuh bantuan lo," ujar Arya dengan napas besar.

"Bantuan? Eh Arya, lo salah nyari orang buat ngasih pertolongan!" jelas Fiya sembari menunjuk tangan kanannya yang terbalut kassa.

Arya berjalan maju dan menarik paksa tangan Fiya. Sangat jarang cowok humoris itu terlihat begitu serius seperti ini.

"Lo apa-apaan sih, Ar?!" ketus Fiya berusaha melepaskan cengkeraman kuat Arya hampir seperti Bagas.

"Lepasin, tangan gue sakit!" itulah ucapan yang Arya dengar sepanjang perjalanannya sampai tempat tujuan.

Akhirnya Arya melepaskan cengkeramannya, tepat setelah mereka sampai dilapangan utama sekolah. Melihat dua ribu lebih murid SMABA beserta gurunya yang gelisah terus berteriak ke arah atas gedung.

"GUE BAKAL TERJUN KALAU FIYA NGGAK MAU MAAFIN GUE!!!!!!" teriakan tersebut spontan membuat Fiya ikut melihat hal yang meresahkan warga SMABA.

Satu hal yang terpikirkan Fiya saat melihat Bagas bergelantungan di atas ketinggian.

'Gila nih orang!'

Kalian bisa imajinasikan ketinggian lantai lima itu berapa meter, yang pasti bukan 5 inci.

"Fiya kamu naik selamatin Bagas ya?" pinta Para guru mewakili perasaan muridnya.

Kalau boleh jujur Fiya malah senang kalau cowok itu sadar diri mau bunuh diri, tapi tetap saja ia masih memiliki hati nurani untuk mengkhawatirkan cowok itu. Lagi pula SMABA tidak ingin kehilangan salah satu bintang sekolah.

Dengan terpaksa Fiya naik ke lantai 5, catat ya TERPAKSA! Lagi pula naik ke lantai 5 itu butuh tenaga ekstra bestiee ...

Sesampainya di lantai 5, Fiya merasa pandangannya menjadi kabur. Bayangan itu membuat kepalanya terasa pusing. Entah mengapa ingatan itu kembali saat ia berada di ketinggian. Salah satu kelemahan yang Fiya benci untuk selamanya.

"GUE LEPAS TANGAN!!!!!!" teriakan itu berhasil membangunkan Fiya untuk bangkit dari ilusi.

'Nggak boleh!'

Tangan kiri Fiya berusaha menahan pegangan tangan Bagas pada dinding pembatas.

"LO GILA YA?!!!" teriak Fiya menahan sakitnya tangan kanan yang ikut menyangga tubuhnya agar tidak jatuh.

"IYA! KARENA GUE MAU LO MAAFIN GUE!!!!!!" tegas Bagas keras kepala.

Fiya terdiam, ia bingung harus berbuat apa? Sebenarnya ia sudah tidak mempermasalahakan bukunya lagi, tapi ia hanya tidak suka jika terus dibuntuti cowok nggak jelas ini.

"GUE LEPAS NIH!!!!!" ancam Bagas membuat Fiya spontan berteriak,

"IYA, IYA! GUE MAAFIN LO!!" teriak Fiya tanpa sadar.

"IKHLAS?"

"IYA!"

"TEMAN?"

"IYA!"

"GUE NGGAK PERCAYA!!!!"

Kini Fiya merasa pegangan tangannya semakin berat sampai ia tidak sanggup lagi menahan tangan Bagas.

'Jangan!'

"IYA, GUE MAAFIN LO DAN SEKARANG KITA TEMAN, GUE NGGAK BOHONG!!!!"

¤¤¤¤

WADAU GIMANA NIH BAGAS NEKAT BUNUH DIRI.

TAPI MUNGKIN DI ALAM SANA DIA BISA TENANG KARENA UDAH LUNASIN HUTANG MAAF DARI FIYA.

MAU NGGAK NIH PUNYA COWOK KAYAK BAGAS? KALI INI NAA BAKAR SIFAT BAGAS YANG DINGIN.

YUK YUK LANJUT ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang